Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜"Heh! Bangun lo semua." Teriak Bian pada Aksa dan Lio yang masih tertidur pulas di sofa.
Ruang tamu apartemennya kini sungguh berantakan seperti kapal pecah, sampah dan botol minuman berserakan, bantal sofa yang sudah berpencar serta kulit kacang yang tersebar dimana mana.
"Heh bangun bangun!" Seru Bian.
"Nghhh." Gumam Aksa sambil mengucek matanya dan mengumpulkan kesadaran. "Apaan?" Tanyanya.
"Gue mau pergi, nanti lo berdua beresin apart gue ya."
"Hah?"
"Hah hoh hah hoh, gue mua pergi, nanti lo berdua beresin apart gue, pokonya pas gue balik udah harus bersih."
"Emangnya lo mau kemana?" Tanya Aksa sambil mendudukan dirinya.
"Gue mau ketemuan sama Zulfa." Ucap Bian sambil tersenyum bahagia.
"Sepagi ini?"
"Pagi mata lo picek! Noh liat jam, sekarang udah jam tiga lewat lima." Tunjuk Bian pada jam dinding yang tergantung di tembok.
Aksa menoleh menatap jam tersebut lalu mengangguk aguk. "Yaudah sono." Usirnya.
"Jangan lupa beresin nih apart, sama noh si kunyuk bangunin." Pesan Bian.
"Iya Yan, bawel banget lo kaya emak emak."
"Yaudah kalo gitu Bian yang tamvan jalan dulu." Pamit Bian lalu pergi menuju sebuah cafe yang sudah ia dan Zulfa sepakati.
Selama perjalanan Bian tak henti hentinya tersenyum sambil sesekali membenarkan tatanan rambutnya. Tadi sekitar pukul satu Zulfa menelponya dan meminta mereka untuk bertemu, Bian yang tadinya masih terlelap dan ketika mendapat telpon dari Zulfa seketika kesadarannya langsung terisi seratus persen, apa lagi wanita itu mengajaknya bertemu.
Sekitar dua puluh menit perjalanan ia sampai di sebuah cafe yang tak begitu ramai pengunjung, usai memarkirkan mobilnya Bian langsung masuk kedalan cafe tersebut sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Zulfa.
Saat menoleh ke arah kanan ia melihat seorang perempuan dengan gamis panjang dan kerudung hitam tengah tersenyum manis padanya, langsung saja Bian menghampiri wanita itu.
"Assalamualaikum." Salam Bian.
"Waalaikum." Sahut Zulfa.
Tak salah kan ketika Bian mengucapkan salam pada wanita yang telah mencuri hatinya? Sebab Bian juga menghargai perbedaan di antara mereka.
"Duduk Yan, mau berdiri terus?" Tanya Zulfa.
"Oh iya lupa." Ucap Bian.
Zulfa terkekeh. "Ada ada aja kamu." Ujarnya sambil mengegeleng gelengkan kepala melihat tingkah Bian. "Kamu mau pesen apa, Yan?"
"Hmm.." Gumam Bian. "Aku pesen kopi mokacino aja deh."
Zulfa mengangguk lalu mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan. "Mba kopi mokacinonya satu sama green tea latte nya satu." Pesan Zulfa.
Pelayan wanita itu pun mencatatat pesanan mereka. "Di tunggu sebentar ya Kakak."
"Iya, Mba."
Pelayan tersebut pun kembali pergi meninggalkan mereka.
"Kamu kayaknya abis pergi, Fa." Ucap Bian. "Abis dari mana?"
Zulfa mengangguk. "Aku abis ikut kajian dakwah."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Fiksi Remaja"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...