-OUR BABY 18-

37.7K 3.9K 611
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Sampai di rumah Aksa, Bian dan Lio langsung beberapa kali memencet bel rumah tersebut tanpa sabar.

Tingnong Tingnong Tingnong Tingnong

Ceklek..

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita denga raut kesalnya. "Bisa ga sih lo kalo mencet bel itu sabaran! Brisik tau gak!" Omelnya.

"Yan, kok pintunya kebuka sendiri?" Tanya Lio yang jelas jelas mengabaikan Dian.

"Ho'oh Yo, rumah Aksa canggih banget ya sekarang, pintunya bisa kebuka sendiri."

"Lo berdua buta, hah!" Kesal Dian.

"Eh!" Kaget Bian. "Pintunya bersuara Yo."

"Kayaknya bukan suara pintu deh, Yan."

"Terus suara apaan?"

"Ini lebih mirip suara nenek nenek yang suka bawa gayung." Ucap Lio yang semakin membuat Dian emosi.

Keduanya pun saling tatap dan kemudian langsung masuk sambil menubruk tubuh Dian, membuat wanita itu hampir terjungkal kebelakang.

"AKSA.. YUHUUUUUUU." Teriak Lio sambil mendudukan diri di sofa.

Di ikuti oleh Bian yang sedang asik menbuka bungkus es krim pemberian Zaid.

Aksa yang mendengar suara gaduh pun segera keluar dari kamarnya, ia sudah hafal dengan kedua sahabatnya yang ketika datang berkunjung akan selalu terjadi peperangan dengan istrinya.

"Berisik lo." Ketusnya.

"Suami istri sama aja, gak bisa nyambut tamu dengan baik." Gumam Lio sambil membuka bungkus eskrimnya.

"Lo berdua udah tua tapi kelakuan kayak bocah, pake beli es krim segala lagi."

"Idih, siapa bilang kita beli, ya gak Yo."

Lio mengangguk angguk. "Iya, sok tau sih lo."

"Terus tuh es krim dari mana? Gak mungkin kan lo mungkut dari jalan, atau malak dari bocah."

Lio menghela nafas. "Ini tuh es krin dari Zaid, keponakan gue yang paling unyu unyu."

Dian datang kemudian mendudukan dirinya di sebelah Aksa sambil bergelayut manja pada lengan kekar suaminya. "Cih, es krim murah!" Sarkas Dian.

"Mahalan juga nih es krim dari pada harga diri lo." Ucap Bian dengan savege, membuat Dian membolakan matanya.

"Lo kalo ngomong bisa di jaga gak sih! Sembarangan aja lo!" Omelnya yang hanya di tanggapi dengan gedikan bahu.

"Bian dan Dian ini lah dia.. kembar seiras itu bi-"

PLAKKK

Bian menggeplak kepala Lio dengan kencang. "Sekata kata lo kalo nyanyi, merinding gue tau ga!"

"Jangan kan lo Yan, mulut gue aja yang cuman nyebut nama dia udah keluh nih." Ujar Lio sambil memeletkan lidahnya.

"Udah tau tuh nama sakral, pake di sebut sebut segala."

"Ish! Lo berdua tuh yang sakral, bisanya nyinyirin orang aja!" Kesal Dian.

"Sa, di rumah lo gak punya kaca gitu?" Sindir Bian.

Dian semakin cemberut kemudian mengadu kepada suaminya. "Sa.. temen kamu tuh ngeselin banget!"

Bukannya gemas atau iba, Aksa malah menatap jijik dan geli kepada istrinya kemudian dengan kasar menghempaskan lengan Dian yang melingkar di tangannya. "Lepas!" Tegas Aksa.

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang