-OUR BABY 36-

19.9K 2.6K 577
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Seperti keinginan Zaid sebelum mereka ke toko mainan, kini ketiganya tengah berada di salah satu kedai es krim yang berada di mall, Aksa tanpa rasa lelah terus menemani mereka dan menuruti setiap keinginan putranya.

“Zaid mau pesen es krim rasa apa?” Tanya Aksa yang duduk berhadapan dengan Zaid.

“Jeid mau es klim lasa toklat.”

“Rasa coklat aja nih?”

“Hm.. laca apa lagi ya..” Ucapnya sambil berfikir. “Cama laca vanila!”

“Oke deh.” Ujar Aksa sambil membelai pipi tembam Zaid, lalu beralih menatap Zella yang juga tengah menatap mereka dalam diam. “Lo mau es krim rasa apa?” Tawarnya pada Zella.

Zella pun menggeleng tanda tak minat.

“Oke rasa vanila stroberi.” Putus Aksa lalu mengangkat tangannya seraya memanggil pelayan yang berdiri tak jauh dari mereka.

Pelayan itu pun mendekat ke arah meja mereka dengan membawa catatan pemesanan. “Mau pesan apa, Pak?” Tanyanya dengan rama.

“Satu es krim coklat vanila cup medium dan satu es krim vanila stroberi cup large.” Ucapnya.

Pelayan tersebut lantas mencatat pesana yang Aksa sebutkan tadi. “Ada tambahan lagi?”

Aksa menggeleng sambil tersenyum tipis.

“Kalo gitu saya permi—

--Satu cup large es krim choco mint, Mba.” Potong Zella.

Pelayan tersebut kembali mencatat pesanan tambahan dari Zella. “Ada lagi?”

Zella menggeleng sebagai jawaban.

“Kalau begitu saya permisi.” Ucap sang pelayan lalu pergi meninggalkan meja meereka.

Zella menghela nafas, tak sengaja pandangannya bertemu dengan Aksa yang tengah tersenyum manis menatapnya dengan dalam.

“Kenapa lo?” Tanyanya dengan heran.

“Lo masih inget.”

Zella memutar bola matanya dengan malas, lelaki itu terlalu pede. “Gak usah ge’er lo!” Ketusnya.

“Tenapa ci?” Tanya Zaid yang heran dengan kelakuan kedua orang tuannya.

Senyum Aksa semakin mengembang. “Gapapa, Bunda kamu aja yang malu maluan.”

Malas meladeni mantan suaminnya itu Zella bertopang dagu dengan sebelah tangannya yang mengetuk ngetukan meja.

Tok.. Tok.. Tok..

Kini pikirannya tengah bergelut dengan doa untuk sang tunangan yang sedang dalam perjalanan menuju negara kelahirannya.

Melihat ada yang melingkar di jari manis Zella, seketika mata Aksa menajam dengan ekspresi wajah yang berubah 360 derajat, dengan kasar ia meraih jari jemari Zella hingga membuat sang empunya terlonjak.

“Apaan si lo, Sa!” Kaget Zella sambil mencoba menarik tangannya kembali namun Aksa malah tak melepaskan tangannya.

“Ini apa?” Tanyanya dengan mata yang membara akan emosi.

“Apaan!” Kesal Zella.

“Ini!” Tegasnya sambil menunjuk jari manis Zella.

“Lo buta? Itu cincin!”

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang