Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜Sesampainya di parkiran mall Aksa dengan gesit mengambil alih Zaid yang tengah berada dalam gendongan mantan istrinya, rasa rindunya tebesit begitu dalam karena merasa sudah lama tidak berdekatan dengan putranya, terhitung semenjak kehadiran Daneen yang seakan membuat sang putra lupa pada Ayahnya.
Usai menggendong Zaid Aksa lantas turun dari mobil sambil sesekali mengecupi pipi gembul Zaid, sedangkan bocah itu pun hanya nampak pasrah karena tengah menggalau atas kepergian Daneen ke Turki.
“Ck! Dasar.” Gumam Zella lalu ikut turun menyusul Aksa dan Zaid.
“kita mau kemana nih?” Tanya Aksa yang masih terus mengecupi pipi Zaid.
“Pipi Zaid merah, Sa!” Sebal Zella.
Aksa lantas menghentikan aktifitasnya lalu melihat pipi Zaid yang memang memerah karena ulahnya, lantas lelaki itu pun terkekeh sambil mengelus lembut pipi tembam itu. “Maaf ya, Ayah gemes tau sama Zaid.”
Zaid hanya mengangguk lesuh.
“Anak Ayah kenapa murung sih?” Tanya Aksa.
Lagi lagi bocah itu tak menjawab dan hanya memberi isyarat dengan menggelenglan kepala.
“Udah ya jangan murung lagi, nanti Ayah beliin mainan yang banyak.”
Masih dengan wajah murungnya Zaid kembali mengangguk.
“Mau gak?”
“Mau..”
“Kok lemes banget sih jawabnya, yang semangat dong.” Bujuk Aksa. “Mau gak?”
“Mau, Ayah.”
“Kurang semangat nih, mau gak?” Tanya Aksa sedikit lebih keras agar Zaid bersemangat.
“MAU, AYAH” Teriak Zaid dengan semangat membuat Aksa tertawa.
“Ini baru anak Ayah.” Bangga Aksa sambil mengecup kening Zaid.
“Tuh panggil Bundanya.” Pintahnya pada Zaid sambil menunjuk Zella yang sedari tadi memperhatikan mereka.
“Buna ayo.” Ajak Zaid yang nampak kesedihannya sudah mulai berkurang.
Zella menghela nafas sekejap lalu menghembuskannya, dengan malas ia menghampiri Ayah dan anak itu, jujur saja.. Zella bukannya dendam dengan Aksa tetapi lebih berhati hati dengan mantan suami dan keluarga istrinya itu, takut takut ancaman kepada Zaid kembali terjadi lagi kepadanya.
“Sa.” Panggil Zella saat keduanya tengah berjalan memasuki mall mewah itu.
Aksa berdehem menanggapi Zella.
“Gue minta mulai saat ini lo sedikit jaga jarak ya dari kita.” Peringatnya.
Aksa berhenti lalu menoleh ke samping menatap Zella yang jauh lebih pendek dari pada dirinya. “Loh kenapa?” Tanyanya sedikit tak terima.
Apa ini semua ada hubungannya dengan Daneen yang meninta mantan istrinya menjauhkannya dengan sang putra? Jika ia maka Aksa tak segan untuk menyusul lelaki itu ke Turki dan memberinya pelajaran.
“Uhm.. pokoknya gue minta lo sedikit jaga jarak dari kita.”
Aksa menatap tajam kedua manik mata Zella.
“Ck!.” Decak Zella lalu menabok lengan kekar Aksa. “Gue minta lo jaga jarak dari kita juga bukan berati gue ngelarang lo dan Zaid buat ketemu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati Zella mencelos. Dengan wajah datar dan berkesan dingin Zella menatap tajam mata Aksa. "Lo inget kata-kata lo barusan, dan jangan pernah nye...