BRAK!
Pintu terbuka lebar. Kedua nya mengernyit bingung lalu saling memandang satu sama lain. Angkasa menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal; merasa canggung dengan keadaan.
Mereka memasuki ruangan yang salah.
"Kosong, kayanya kita salah ruangan" Ucap zero yang di angguki oleh lelaki di sampingnya.
Suara tembakan yang memekakkan telinga membuat Angkasa dan zero terpelonjak kaget. Dengan sigap mereka mencari tempat persembunyian. Namun, sayangnya mereka terkepung oleh musuh.
"Oh shit, here we go again" Seru Angkasa ketika melihat banyaknya penjaga.
Dor!
Suara tembakan dari sebrang membuat seisi ruangan terpelonjak. Di ujung sana ada arsen dan beberapa anggota yang bersiap dengan senjata api yang seperti nya diambil dari musuh yang telah tumbang.
"LO BERDUA SELAMATIN STARLA, BIAR KITA YANG HABISIN MEREKA" Teriakan arsen menggelegar.
"THANKS SEN, GUE TRAKTIR MIE AYAM NANTI" Balas Angkasa seraya berlari mencari ruangan starla.
Arsen mengacungkan jempol nya sebelum perkelahian dimulai.
**********
Bulan adalah sosok gadis yang di besarkan dari keluarga berada. Sejak kecil ia selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Jika tidak, gadis itu akan merengek dan mengamuk. Kedua orang tua nya yang merupakan pebisnis sukses dengan cabang perusahaan dimana mana membuat mereka terlampau sibuk dan melupakan anak semata wayang.
Bulan kecil yang kesepian bertemu dengan zero dan angkasa yang kala itu tengah bermain bola di taman. Dengan tangan terbuka kedua anak lelaki itu mengajak bulan bermain bersama. Hingga waktu berlalu ketiga nya mulai terikat dalam tali persahabatan.
Seakan semesta tengah mempermainkan mereka. Ketiga nya terjebak antara cinta dan persahabatan. Bulan menyukai angkasa. Ia dengan terang terangan menyatakan perasaan nya dengan binar mata yang penuh harapan. Tanpa berfikir lebih jauh angkasa menerima, keduanya menjalin hubungan melupakan zero yang kala itu juga memiliki rasa kepada bulan.
Tidak lama setelah itu, zero yang merasa cemburu mencurahkan segala nya kepada sang ayah. Pria paruh baya itu tersenyum ketika zero berucap ingin dijodohkan dengan bulan. Menuruti permintaan sang anak, ayah zero mulai mendiskusikan hal itu dengan kedua orang tua bulan.
Kedua orang tua bulan tidak bisa untuk tidak menolak perjodohan. Karena saat itu perusahaan mereka diambang kehancuran. Ayah zero dengan penawaran menggiurkan: akan menanam kan saham di perusahaan mereka dengan syarat menerima perjodohan antara anak nya dengan bulan.
Namun, bulan menolak dengan keras perjodohan itu. Dia menangis dan mengamuk melempar segala barang yang berada di sekitarnya. Namun, hal itu tidak membuat kedua orang tua nya luluh. Mereka hanya mementingkan keadaan perusahaan tanpa memperdulikan sang anak.
Bulan dengan segala obsesi terhadap angkasa berencana membunuh ayah zero di temani Theo seseorang yang ia anggap sebagai kakak sendiri. Semua nya berjalan lancar, pria paruh baya itu terbunuh dengan beberapa peluru yang bersarang ditubuhnya.
Tidak sampai disitu kegilaan bulan, ia dengan gelap mata membunuh kedua orang tua nya sendiri kala mereka mengetahui aksi nya menembak ayah zero. Mereka berniat mengasingkan bulan ke luar negri.
Bulan tersenyum mengingat hal gila yang ia lakukan dimasa lalu. Semua yang dilakukan nyatanya tak pernah terendus oleh polisi. Oh ayolah, dia bisa melakukan apapun untuk mengelabui para polisi.
Bulan melangkah seraya bersiul, tidak ada yang lebih menyenangkan ketika melihat seseorang yang sangat di benci nya menderita.
Mengelus wajah menyedihkan starla, ia menyeringai menatap wajah gadis itu yang berusaha mempertahankan kesadarannya

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA ✔
Roman pour Adolescents(END) Mereka pikir pertemuan itu hanyalah ketidaksengajaan. Namun, semesta sepertinya gemar sekali bermain main. Garis takdir yang begitu nyata membuat skenario kisah rumit antara Angkasa dan Starla di pertemuan kedua mereka. Ketika Gadis Lugu sep...