21. Bagaimana bisa?

8.4K 461 64
                                    

Seorang gadis bertubuh mungil dengan beberapa lebam di wajah nya itu mulai mengerjapkan mata nya. Ia meringis kecil ketika pipi di sebelah kiri nya terasa nyeri. Mata gadis itu menerawang ke setiap sudut ruangan yang jauh dari kata bersih itu. Dimana banyak sekali botol sisa minuman keras dan pecahan kaca yang berserakan dimana mana.

"Gue dimana?"

Suara langkah kaki dari seseorang membuat ia mengalihkan pandangannya. Di ambang pintu sana terdapat seorang gadis dengan masker hitam yang menutupi wajah nya. Ia berjalan mendekati starla yang terduduk dengan tali yang mengikat di kedua tangan dan kakinya.

"L-Lo siapa?" Tanya Starla.

Dibalik masker hitamnya gadis itu tersenyum miring. Ia tidak menjawab pertanyaan Starla. Namun diluar dugaan, gadis itu justru menarik kuat rambut panjang Starla membuat si empunya mendongak ke atas.

"S-sakit." Lirih starla ketika Gadis itu menjambak nya begitu kuat.

"Gue lebih sakit! Gue ga suka lo pacaran sama Angkasa. Kenapa lo harus hadir, lo ngerusak semua nya. Gue benci Lo Starla!" Teriak nya.

Plak

Tamparan keras mendarat tepat di pipi Starla. Keadaan gadis itu benar benar kacau dengan rambut acak acakan dan sudut bibir yang sedikit mengeluarkan darah akibat dari tamparan gadis itu.

"Lo... suka sama Angkasa?" Tanya starla dengan suara pelan dan serak.

"lebih dari suka. Gue Cinta sama dia. Dan gada satu pun yang boleh milikin Angkasa selain Gue." Sarkas nya.

Gila. Starla benar benar tak paham dengan jalan pikiran gadis itu. Dia juga tak tahu siapa gadis di hadapannya ini. Entahlah, bagaimana nasib starla kedepannya. Ia berharap akan ada yang menolongnya.

"Gak lo gak cinta. Itu obsesi lo itu yang mendorong lo ngelakuin hal jahat kaya gini, jadi plis udahin semua rencana lo." Seru Starla seraya menatap mata gadis itu dengan penuh harap.

Gadis itu menyinggungkan senyumnya. Ia menatap Starla remeh "Obsesi? ya gue terobsesi, maka dari itu gue harus bunuh lo terlebih dahulu agar obsesi gue milikin Angkasa terpenuhi."

Starla membulat kan matanya ketika gadis itu menodongkan pistol ke kepalanya. Rasa takut mulai muncul di benak Starla. Hei, siapa yang tidak takut dengan sebuah pistol yang kini terarah ke arahnya dan kapan saja bisa bersarang di kepalnya. Apalagi Starla seorang perempuan manja yang selalu dijaga oleh kedua orangtuanya.

"No please"

Brak.

Suara gebrakan pintu membuat gadis dengan masker hitam itu menjauhkan pistol nya dari Starla. Ia menghembuskan nafasnya lega karena gadis itu tak jadi menarik pelatuk ke arahnya.

"LO NGAPAIN?!" Kesal gadis itu seraya berjalan menuju seorang lelaki yang tadi menggebrak pintu.

Mereka berdua berbicara begitu pelan membuat Starla tak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Namun seperkian detik kemudian, kedua orang itu mulai pergi dan mengunci pintu ruangan yang ditempati Starla.

Starla gadis itu terdiam di ruangan yang pengap dan berdebu ini. Ya, dia tengah memikirkan cara untuk kabur dari sini. Gadis itu mulai menerawang ke setiap sudut ruangan mencari benda tajam yang dekat dengan dirinya.

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang