7. Si Pemaksa

12K 613 7
                                    

"Sekali lo tampar dia. Gue jamin lo bakal kehilangan satu tangan lo!" Seru seorang lelaki dengan nada dingin, membuat pergerakan Calista terhenti.

Calista menurunkan tangannya. Dia menatap lelaki di samping nya ini dengan kesal. Padahal lelaki itu menatap nya tajam, namun Calista bukannya takut, ia malah bersedekap dada seraya menampilkan wajah songongnya.

"Lo mau ngebela gadis sok polos ini?" Tanya Calista seraya menunjuk tepat di hadapan wajah Starla.

"Gue ngebela, apa yang seharusnya di bela." Kata Lelaki itu.

"Lo sama kaya Angkasa. Sama sama bego!" Sarkas Calista dengan wajah Kesal.

Lelaki itu kembali menajamkan matanya. Ia menatap Calista bak mangsa yang siap menerkam "Gue Darrel. Jangan pernah samain gue sama si bajingan Angkasa." Gertak Darrel dengan nada marah.

"Serah!"

Calista melenggang pergi diikuti kedua temannya. Gadis itu sengaja menyenggol bahu Starla membuat gadis sedikit terhayung kebelakang. Darrel hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan Calista yang memang sudah seperti itu dari dulu.

"Bubar!"

Kerumunan perlahan mulai berangsur. disana hanya menyisakan Starla, Risa dan juga lelaki asing bernama Darrel. Starla bahkan sempat terdiam ketika lelaki itu dengan mudah nya membubar kan kerumunan.

"Lo Starla?" Tanya Darrel.

"Starla kaya nya gue harus pulang deh, nyokap udah jemput soalnya. " Jelas Risa yang kentara terlihat takut berhadapan dengan Seorang Darrel. Sepertinya nanti Starla harus menanyakan tentang lelaki ini kepada Risa.

"Eh, gue gimana?"

"Dadah Starlaa." Teriak Risa sembari berlari menuju gerbang sekolah. Oke, ingat kan Starla nanti untuk menampol wajah Risa.

"Lo belum jawab pertanyaan gue." Ucap Darrel membuat Starla mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah lelaki asing itu.

"Pertanyaan yang mana ya?" Tanya Starla dengan wajah polos yang sontak membuat lelaki di hadpaannya ini terkekeh geli.

Ada yang lucu kah?

"Lo Starla kan?" Tanya Darrel kembali.

"Tadi, gadis yang di jemput nyokapnya nyebut nama gue. Seharusnya Lo udah tau kan jawabannya?" Oke, Starla memang selalu berani kepada siapapun.

Darrel tersenyum kecil "Lo emang Berani. Sama kaya orang orang bilang." Ucap Darrel.

"Buat apa gue takut. Lo dan gue sama sama manusia kan?" Tanya Starla seraya bersedekap dada.

"Kita emang sama sama manusia. Tapi cara lo dan gue memperlakukan manusia itu yang beda bisa membuat beberapa orang ngerasa takut."

Bukan, itu bukan suara Darrel.

Starla mendongak menatap Angkasa. Entah sejak kapan lelaki itu mendengarkan percakapan nya dengan Darrel. Yang jelas dia merasa kesal. entah kenapa, setiap liat angkasa tuh rasa nya pengen nyakar wajah tampan lelaki itu.

"Mau apa lo?" Tanya Darrel dengan tak santai.

"Mau apa yaa gue?" Tanya Balik Angkasa. Dia mengetuk ngetuk kan telunjukanya di dagu seolah tengan berfikir.

Starla menyerit. Ini bukan sikap Angkasa. Kemana perginya Angkasa yang dingin itu.

"To the point Angkasa." Geram Darrel ketika melihat angkasa yang hanya mempermainkannya.

"Gue cuma mau bilang jangan pernah ganggu mainan gue." Kata Angkasa.

"Mainan?" Tanya Darrel tak paham.

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang