11. Seulas Senyum

11K 546 11
                                    

Angkasa dan kedua temannya melangkah lebar di koridor yang ramai. Tatapan yang tajam membuat mereka yang menghalangi jalan menunduk dan memilih menepi dari pada harus berhadapan sosok yang tengah dirundung amarah itu.

Wajah lelaki ini tidak baik baiksaja. Banyak luka lebam di rahang dan sudut bibir nya. Sudah hal biasa ini terjadi. angkasa mempunyai banyak musuh, jadi tak heran lagi jika sosok Angkasa selalu datang ke sekolah dengan wajah berantakan.

Ini terjadi saat malam kemarin. Dimana Dia pulang dengan keadaan mabuk, lalu tanpa di sangka beberapa orang mencegat nya di jalan raya yang lenggang. Tanpa persiapan apapun angkasa di hajar habis habisan begitu saja.

Dia tidak bodoh, walau tengah mabuk dia masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas siapa orang yang menghajar nya. dan kali ini tujuan nya adalah membalaskan dendam nya ke lelaki sialan Itu.

Ya, Angkasa memang bukan orang yang mudah memaafkan begitu saja kesalahan orang lain. Dia adalah si pedendam yang akan selalu membalaskan semua nya sampai dia puas. Jika ingin dia bisa saja membuat orang itu mati.

Seringai mengerikan muncul di salah satu sudut bibir nya yang luka. Namun, berbeda dengan tangannya yang mengepal kuat, membuat buku jari nya memutih. Apalagi ketika melihat sasaran di depan mata tengah asyik tertawa. rasanya ia semakin ingin membuat Tawa Riang itu menjadi Ringisan Menyakitkan.

Kedatangan angkasa di lapangan basket membuat atmosfer di sekitar menjadi mencekam. Lelaki ini seperti membawa aura yang berbeda membuat tempat ini menjadi hening.

Saat Tepat di hadapan musuh nya angkasa menatap tajam lelaki itu bak pisau yang menghunus. Namun yang di tatap hanya  tersenyum meremehkan seraya bersedekap dada.

"Ada apa tuan Angkasa terhormat." Tidak Diragukan lagi, sepertinya lelaki di hadapan Angkasa ini benar benar sengaja memancing amarah nya yang memang sudah di tahan sedari tadi.

Angkasa menarik kaos olahraga lelaki ini, lalu menghempaskan begitu saja di lapangan. Hal itu membuat beberapa orang memekik ketakutan.

"Lo salah milih lawan, kalau cuma untuk main main Alex." Seru nya dingin.

Lelaki bernama Alex Frandez itu mulai berdiri. Kalian ingat lelaki ini? iya yang dulu dihajar Habis Habisan oleh Angkasa di gudang sekolah dulu. Namun lihat lah sekarang. Baru beberapa hari keluar dari rumah sakit, kini lelaki itu sudah berulah. Adik dari seorang Theo ini sungguh tak ada kapok nya. Seharusnya saat itu Angkasa langsung membunuhnya saja.

Bugh

Angkasa memegang pipi nya. kilatan amarah benar benar tercetak jelas di mata lelaki itu. Urat di lehernya mulai timbul. Alex Benar benar sudah membangunkan sisi sadis dari seorang Angkasa. Bahkan, beberapa yang menonton pun memilih mundur karena enggan terkena dampak dari kemarahan Angkasa.

"Anjing!"

Dia mulai memukul tanpa ampun lelaki di hadapannya ini. Sesekali Angkasa menendang Alex yang tak mampu menyeimbangi kekuatan nya.  Padahal Tadi lelaki itu yang menyerang duluan. Tapi sekarang, dia sudah terduduk lemah dengan sudut bibir berdarah dan wajah tak berbentuk.

Angkasa tersenyum miring.

"Lemah." Cibir Angkasa.

Alex menyeka kasar sudut bibir nya yang berdarah. Lelaki itu bangkit, menatap angkasa bengis "Gak sia sia gue buat babak belur lo tadi malem. hasil nya sangat memuaskan." Seru Alex Santai.

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang