9. Peringatan

10.2K 556 8
                                    

Sudah lebih dari satu minggu starla berada di sekolah ini. Dalam waktu satu minggu itu pula banyak kejadian yang tak pernah terbayang dalam hidup nya. Dia tak pernah tau jika takdir mempertemukan nya dengan lelaki kejam seperti Angkasa. Karena nyata nya setelah dia bertemu dengan lelaki itu, hidup nya tak lagi sama. Dia tak lagi tenang, apalagi setelah kejadian dimana diri nya menampar Angkasa di kantin beberapa hari lalu. Banyak yang menggosipi bahkan membully nya akibat perkataan angkasa saat itu.

Ya saat kejadian di kantin ituNama Starla Natalietsha mulai booming ke setiap penjuru sekolah. Bukan hanya Karena dia berani mengumpat Angkasa, perlakuan nya yang menampar lelaki datar itu di kantin membuat dirinya langsung mendapat hujatan dari kaum hawa.

"Starla jangan bilang lo kerasukan" Kata Risa yang duduk berada di sebelah Starla.

Bicara soal Risa, dia senang ketika gadis ini tak mencibir nya seperti yang lain. Gadis ini justru dengan suka rela membela nya di hadapan orang banyak.

"Iya, gue kerasukan cinta nya haechan" Seru Starla.

"Ck lebay"

Starla terkekeh seraya memandangi sekitar. Kelas nya ini sungguh ramai akibat free class. berbagai macam kegiatan di lakukan para siswa. seperti bermain game online, bergosip ria, live ig bahkan ada yang tengah maskeran yang sengaja di bawa dari rumah.

"Ari bagi masker dong!" Teriak Risa seraya beranjak dari kursi nya menuju ke meja lelaki bernama Ari.


Starla bangkit dari duduk nya berniat untuk ke toilet. Namun, sebelum nya Starla sempat meminta izin terlebih dahulu kepada ketua kelas agar tidak di sangka pergi ke kantin.

Di koridor sekolah yang sepi starla berjalan dengan santai. Derap langkah gadis itu menggema di setiap sudut koridor. Sesekali ia melirik ke setiap kelas yang di lewati dan tersenyum kepada guru yang berpapasan dengannya.

Saat berada di toilet starla terdiam di wastafel, gadis itu memandangi pantulan wajah nya dari cermin disana. Bunyi air yang mengalir menjadi satu satu nya pemecah keheningan di tempat ini. Ia mulai membasuh wajah nya yang kusam.

Tak Lama pintu terbuka. Tiga orang siswi memasuki yoilet "Gak nyangka kita bertemu di sini." Seru salah satu gadis itu seraya berjalan mendekat ke arah Starla.

Starla menyeritkan Keningnya ketika melihat wajah tak asing dari gadis itu "Lo?"

"Ya, gue Calista." Seru nya seraya bersedekap dada.

Starla mengedikan bahunya tak peduli. gadis itu segera mematikan air keran yang menyala dan mengambil tissue yang tersedia disana. Setelah nya Ia segera berbalik berniat untuk meninggalkan Toilet.

Belum sempat ia beranjak, seseorang menyesal pergelangan tangannya "Urusan kita belum selesai." Seru Calista dengan nada tak ramah nya.

Calista menyentak tangan starla lalu mendorong tubuh gadis itu ke tembok. Kepala Starla mendongak ketika Calista menjambak rambutnya sangat keras.

"Apa urusan Lo" Bentak Starla.

"Lo lupa? Gue udah bilang jauhin Angkasa!" Bentak nya seraya menarik kuat rambut panjang Starla.

Starla meringis pelan "Gue gak pernah deketin Angkasa"

"Oh ya? lo caper di depan dia, buat di lirik angkasa iya kan?" Tanya nya.

Starla Mendengus kesal "Gue gak pernah caper sama dia! Lagi pula urusannya sama lo apa?" Tanya Starla seraya menyentak tangan calista agar tidak menjambak rambut nya.

Calista melepaskan jambakan nya, tatapan gadis itu menyendu "Lo tau gue suka sama angkasa, bahkan lebih dari itu. saat Dia Mati gue seneng, karena gak ada penghalang lagi buat deketin Angkasa. Tapi, lo datang dan ngerusak semua rencana gue! GUE BENCI LO!"

Byur

Mata starla terpejam ketika mereka mengguyur tubuh nya dengan satu ember air sisa pel. Tangannya terkepal, namun Starla tak bisa berbuat apa apa. karena saat ini mereka memegang kedua tangannya.

"Ini belum seberapa. Sekali lo deketin angkasa gue bisa berbuat lebih, kepada lo dan orang terdekat lo. Camkan Itu. " Kata Calista Seraya melenggang pergi bersama kedua temannya.

Starla meluruh di lantai. dia menelangkupkan wajah nya di lutut yang ditekuk. Isakan kecil mulai terdengar. Ya, Starla bukan gadis kuat. Dia Lemah, dia selalu menangis.

Calista, gadis itu sama seperti Angkasa. Dia pasti tidak main main dengan ucapan nya. Starla terdiam sejenak, jika kehidupan di sekolah ini begitu keras Starla tak seharusnya menjadi lemah. Dia harus bisa menyesuaikan diri hingga tak ada satupun yang bisa meremehkan.

"Gue gak takut, Calista" Seru Starla seraya bangkit dari duduk nya. Dia memasang wajah datar. Bekas air mata masih tertinggal di pipi mulus nya.

Dengan kasar Starla mulai menyeka air mata. Ia kembali menyalakan keran dan membasuh wajah nya lagi dan lagi. starla menatap wajah nya di cermin. Senyum kecil terpatri disana. Untuk apa dia takut dengan Calista? dengan angkasa saja dirinya berani.

Starla melangkah keluar dengan baju basah nya. Dalam hati dia sudah bertekad untuk menjadi kuat agar tidak diremehkan. Apalagi sekarang banyak pembenci yang bisa saja menusuknya dari belakang.

"Mari lihat siapa yang menjadi lemah disini."


*******


Jangan Lupa Vote dan Comment.

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang