14. Base Camp

10.4K 487 12
                                    

Bel Pulang Berbunyi, menandakan kegiatan pembelajaran telah berakhir. Tak butuh waktu lama, siswa siswi mulai berhamburan keluar kelas. Koridor yang lengang kini mulai penuh dengan mereka yang ingin bergegas pulang. Begitu pun dengan Starla, gadis itu tersenyum senang ketika mendengar bel pulang. ia segera memasukan alat sekolah nya kedalam tas biru miliknya.

"Starla, lo ada hubungan apa sama Angkasa?" Tanya Risa dengan tatapan penuh menyelidik.

"Apa sih, gue gak ada apa apa sama Angkasa."

"Kalau gak ada hubungan apa apa, Itu Angkasa kenapa berdiri di depan pintu. Sambil ngeliatin lo pula." Seru Risa seraya menunjuk ke ambang pintu.

Starla mengikuti arah pandang Risa. Mata nya terbelalak kaget ketika melihat Angkasa yang tengah menatap intens ke arah nya dengan senyum miring yang terpatri di bibir tipis nya. Ia melirik sekilas ke arah Risa, dimana gadis itu menunjukan tampang penasaran.

'Mine'

Starla menggelengkan kepalanya ketika suara rendah itu menyapa di pikiran. Dia Segera mengenyahkan tentang perkataan bodoh Angkasa. Mungkin tadi saat di rooftop angkasa tengah mabuk jadi dia mengeluarkan ucapan ucapan nyeleneh nya.

"Gue duluan. Bye, Risa." Seru Starla Segera Bergegas pergi menuju Ambang Pintu.

"Eh Starla Tunggu!"

Starka tak teriakan Risa. Gadis itu justru berlari seraya menarik tangan Angkasa. Ia bahkan tak peduli ketika banyak pasang mata yang memperhatikan interaksi antara dirinya dan Angkasa, karena sekarang yang ia inginkan hanyalah cepat cepat menjauh dari orang ramai dan berbicara serius dengan Angkasa.

"Lo ngapain sih pake berdiri di depan pintu kelas?!" Tanya Starla.

Mereka kini sudah berada di area parkiran. Starla sengaja membawanya kesini, ke tempat dimana angkasa memarkirkan motornya.

"Jemput pacar lah."

Starla mengerjapkan mata nya beberapa kali. Tangan gadis itu terulur memegangi kening Angkasa, Ia seperti hendak mengecek suhu tubuh lelaki itu "Lo Sehat tapi kenapa Kelakuan Lo kaya orang Sakit Gini"

"Yang bilang gue sakit sipa?" Sentak Angkasa.

Lagi dan lagi Starla di buat bingung dengan perilaku lelaki di hadapannya ini. Tadi manis tapi kenapa sekarang sikapnya kaya singa yang kelaparan. Starla bersedekap dada seraya menyeritkan kening nya pertanda dia sedang berfikir.

"Lo pms ya?" Celutuk Starla Seraya menunjuk di depan wajah lelaki itu.

"Gue cowo."

"Sikap lo aneh tau gak."

Angkasa mengedikan bahu nya tak peduli. Lelaki itu menaiki motor sport miliknya yang berada tepat di samping ia berdiri. Dia menyodorkan helm nya kepada Starla yang masih berdiri dengan wajah bingung.

"Apaan?"

"Pake."

Starla menggeram "Lo gila? Gue naik mobil masa harus pake helm" Gerutu Starla dengan kesal.

Angkasa mendengus kesal seraya kembali turun dari motor nya. Lelaki itu mulai memasangkan helm yang berada di tangan nya ke kepala Starla. Perlakuan yang tiba tiba itu membuat Starla tak berkutik dengan degup jantung yang berdetak tak karuan.

"Kalo minta di pasangin bilang." Suara lembut angkasa membuat Starla hilang fokus. Lelaki itu kembali menaiki motor sport miliknya.

"Naik."

Tanpa babibu Starla menaiki motor Angkasa, tanpa perlawanan atau pun debat. Iya, Gadis ini belum sadar dengan apa yang terjadi. Starla terlalu lemot jika berurusan dengan hal hal yang seperti ini.

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang