Pagi nya Angkasa terbangun dengan sebuah senyum kecil yang terpatri di wajah tampan nya. Setelah mandi, Angkasa turun untuk menemui keluarga nya, hal yang bahkan dulu sama sekali tidak pernah dilakukan. Terlihat sang mama yang tengah sibuk berkutat di dapur dengan apron berwarna merah muda yang melekat di tubuhnya.
"Good morning, mama"
Wanita paruh baya itu berbalik, ia tersenyum melihat wajah Angkasa yang begitu segar dengan kedua sudut bibir yang tersenyum
"Good morning, nak"
"Mama butuh bantuan? Angkasa bisa bantu mama memasak" Tawar lelaki itu.
Mama nya menggeleng "Tidak ada, kamu mending temenin Chelsea dia baru pulang dari kemah. Sekarang lagi makan bubur di depan. Mama mau bangunin Zero"
Angkasa mengangguk lalu melenggang pergi.
'Zara, lihatlah anak mu. Dia sudah bisa berteman dengan dirinya sendiri' batin wanita paruh baya itu ketika melihat wajah bahagia Angkasa.
Dari tempat nya berdiri, Angkasa melihat Chelsea yang tengah Asyik memakan bubur seraya menonton film animasi yang ditayangkan di televisi. Wajah nya terlihat serius sekali.
"Hai" Sapa Angkasa, dengan santai nya lelaki itu mendudukan diri di samping sang adik
Angkasa tidak menyadari, gadis berusia lima belas tahun itu kini tengah melongo tak percaya melihat Angkasa yang duduk di samping nya. Ia bahkan mengucek matanya karena takut kalau ini hanyalah halusinasi di pagi hari.
"Ah, kita ga se frekuensi. Lo tim bubur di aduk. Kalau gue lebih suka buburnya ga di aduk"
Chelsea masih terdiam.
"Kenapa?" Angkasa memiringkan wajah nya bingung ketika melihat Chelsea yang justru menampar pelan pipi nya sendiri
"Ini nyata?"
"Hah?"
Hal yang selanjutnya terjadi adalah Chelsea yang memeluk erat Angkasa dengan wajah menangis bahagia.
"Huhu, akhirnya kak Angkasa mau ngomong sama aku"
Angkasa tersenyum, ia tidak tau ketika mengajak ngobrol Chelase membuat adiknya ini senang.
"Chelsea, seneng banget" Katanya dengan antusias, setelah melepaskan pelukannya gadis itu kembali memakan bubur membuat Angkasa terkekeh pelan.
"Maafin, kak Angkasa ya"
"Aku bakal maafin kalau kaka kenalin aku sama kak Starla"
Angkasa menyerit "Darimana kamu tau Starla?"
"Maaf ya kak, waktu itu aku masuk kek kamar kakak buat pake kamer mandinya. Soalnya waktu itu kamar mandi di kamar aku rusak, air nya gak mau nyala. Terus aku gak sengaja liat poto kaka sama cewe di deket poto bunda Zara. Pas tanyain ke mama, ternyata itu poto kak Angkasa sama kak Starla"
"Kamu masuk kamar kaka tanpa izin?" Tanya Angkasa dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Mau izinnya gimana, orang kak Angkasa nya aja gak pernah ada di rumah"
Angkasa hanya mengagguk mengiyakan.
"Kak Starla itu cantik, janji ya bakal di kenalin ke aku"
*********
Seperti yang sudah di rencanakan, Angkasa bersama sang mama dan juga Zero; entah kenapa lelaki itu ingin ikut menjenguk Starla. Ketiganya berjalan di lorong rumah sakit dengan Angkasa yang membawa sebuket bunga Lilly kesukaan Starla.
![](https://img.wattpad.com/cover/219335831-288-k7384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA ✔
Fiksi Remaja(END) Mereka pikir pertemuan itu hanyalah ketidaksengajaan. Namun, semesta sepertinya gemar sekali bermain main. Garis takdir yang begitu nyata membuat skenario kisah rumit antara Angkasa dan Starla di pertemuan kedua mereka. Ketika Gadis Lugu sep...