Langkah kaki Starla menggema di setiap koridor yang dilewati. Kedua tangan gadis itu membawa beberapa buku paket untuk di simpan kembali ke perpustakaan.
"Hai."
Starla terpelonjak kaget ketika Seorang siswa tiba tiba muncul dari belokan Koridor. Untung saja ia dan lelaki itu tidak ada aksi tabrak menabrak, Jika tidak mungkin buku yang dipegang nya sudah jatuh.
"Lo - " Kata Starla seraya mengingat Nama lelaki yang berada di hadapannya ini.
"Darrel, masih inget?" Tanyanya.
"Ah iya inget".
Lelaki bernama Darrel itu mengagguk seraya tersenyum. Tak lama pandangan lelaki itu tertuju ke tumpukan buku yang di bawa Starla "Mau Gue bantu?" Tanya nya.
Starla menatap sekilas ke arah buku paket"Eh gausah gue bisa sendiri."
"Udah lah sini gue bawa sebagian." Pinta nya seraya mengambil sebagian buku yang di pegang Starla.
"Masa gue cuma bawa satu." Keluh Starla seraya mengerucut kesal.
Darrel Terkekeh Pelan "Kasian tangan lo nanti pegel. " Kata nya Seraya berlalu meninggalkan Starla yang masih terdiam di tempat.
Ketika melihat Darrel menjauh Starla segera menyusul dengan berlari kecil. langkah kaki lelaki itu yang lebar membuat Starla kewalahan menyamai dengan langkah kaki nya yang kecil, sekarang dia merutuki dirinya Yang memiliki kaki pendek.
"Pelan dong jalannya."
"Lo nya aja yang lama."
"Ini ke Perpustakaan kan?" Tanya Darrel seraya menatap sekilas ke arah Starla, seperkian detik kemudian Starla mengagguk sebagai jawaban.
Letak perpustakaan berada di ujung bangunan berada di ujung. Seperti saat ini, ia dan lelaki di sampingnya harus melewati lapangan basket yang dimana terdapat beberapa orang siswa yang tengah memantulkan bola berwarna oranye itu, mereka semua memakai baju seragam yang artinya mereka tengah membolos.
Kedua nya mengobrol ringan dengan sesekali Starla tertawa kecil karena lelucon dari lelaki yang baru ditemui nya beberapa kali.
bugh
Starla terpelonjak kaget ketika Sebuah Bola Basket memantul mengenai buku paket yang di bawa Darrel. Bahkan beberapa buku berjatuhan karena Bola itu.
Mata Starla membola ketika melihat seorang siswa berjalan ke arah nya dengan tatapan tajam yang khas. Dia menunduk takut enggan menatap lelaki itu.
"Angkasa." Cicit Starla Pelan.
Senyum licik tercetak di wajah lelaki bernama Darrel itu. Seperti sudah biasa menghadapi Angkasa, Ia bersedekap seraya menatap remeh lelaki yang tengah menatap nya dengan penuh permusuhan.
Bugh.
Nafas Starla tercekat ketika pukulan telak menghantam wajah Darrel. Lelaki itu tersungkur di lantai dengan Mulutnya yang sobek akibat hantaman tangan Angkasa yang begitu Kuat. Namun, Bukan nya meringis kesakitan Ia justru terkekeh kecil seraya menyeka darah di sudut bibirnya itu.
"What wrong with you? "
Angkasa mengangkat kerah baju Darrel. Setelahnya, ia mulai menghempaskan tubuh lelaki itu ke tembok kelas dan membuat bunyi nyaring disana. Hal itu membuat Darrel meringis pelan ketika punggungnya membentur tembok.
Sedangkan Starla ia terdiam kaku di tempat dengan mata yang terus menjurus ke dua orang yang tengah berkelahi itu. Gadis ini layaknya orang linglung di antara kerumunan orang yang tengah menonton.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA ✔
Novela Juvenil(END) Mereka pikir pertemuan itu hanyalah ketidaksengajaan. Namun, semesta sepertinya gemar sekali bermain main. Garis takdir yang begitu nyata membuat skenario kisah rumit antara Angkasa dan Starla di pertemuan kedua mereka. Ketika Gadis Lugu sep...