Kepulan asap rokok berkumpul di ruangan tersebut. Gelak tawa terdengar menggema membuktikan bahwa ada banyak orang disana. Cemilan makanan dan beberapa mangkok kosong sisa mie ayam berserakan di meja panjang. Mereka sudah selesai makan bersama dan sekarang tengah menunggu sang ketua.
Deruman motor terdengar memekakan telinga. Klakson motor tersebut berbunyi menandakan ada seseorang yang datang. Mereka yang Tadi sedang duduk duduk santai dengan sebat di tangan, kini mulai berdiri untuk menghormati orang yang baru saja datang.
"Udah gue bilang gak usah pake penghormatan segala." Seru nya seraya menyimpan helm full face nya di motor sport miliknya.
Angkasa memasuki base camp yang di penuhi orang orang itu. Di belakang nya terdapat juga Arsen dan Reynand yang baru turun dari motor masing masing.
"Gak papa lah bos, itu sebagai bentuk penghormatan kita." Kata lelaki bermata sipit dengan rambut hitam legam itu.
Angkasa duduk di salah satu kursi. Dia mulai mengambil sebatang rokok dan membakarnya. Lelaki yang dipanggil bos oleh orang orang disini, menandakan bahwa dirinya menjadi yang terpenting dalam memperkuat geng yang sudah hampir lima tahun berdiri ini. ya, geng Tigor.
"Terserah lah."
Arsen duduk dengan semangkuk mie ayam di tangannya. Angkasa yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Padahal tadi Arsen Baru saja makan di rumahnya. Dan sekarang dia sudah memesan makanan lagi. Angkasa jadi yakin bahwa perut lelaki ini terbuat dari karet.
"Bolos lo?" Tanya Jhon Si lelaki berawajah sangar, yang menjabat sebagai wakil ketua. Ia bertugas menggantikan angkasa menjaga geng nya ketika dirinya tengah ada urusan.
"Keliatan nya?" Tanya Angkasa dingin. bukannya takut lelaki bernama Jhon justru terkekeh, dia sudah biasa dengan sikap angkasa yang berubah ubah. Kadang dingin dan kadang nyeleneh.
"Lo harusnya nanya gitu ke si Arsen, Jhon. Dia itu bener bener ajaran sesat. Masa tadi pagi kita udah siap siap pake seragam malah dia ngajak bolos. Idiot kan? padahal tadi malem kita udah ngapalin buat ulangan sekarang." Cerocos Reynand Yang jelas Sekali Tengah Menyindir Arsen yang tengah Memakan Mie Ayam nya dengan tampang watados andalan.
"Halah. lo nya mau aja gue ajak." Seru Arsen yang sedari tadi nama baik nya tercemar karena penjelasan panjang Reynand.
"Ngajak pala lo pites! Lo nyeret gue bangsat!" Seru nya tak santai.
Jika tadi pagi si Arsen sialan tidak menarik nya ke sini. Mungkin sekarang Reynand tengah duduk manis seraya menatap kertas ulangan di kelas nya. Namun nyata nya dia malah berada di sini. Bukan, bukan Reynand tak suka. hanya saja dia paling tidak suka jika nilainya turun nanti.
"Risih gue pake seragam, gerak nya ke gak nyaman." Celutuk Reynand.
"Emang lo kalau gak pake seragam mau ngapain? Senam poco poco" Seru Lelaki bertubuh gempal yang sedari tadi fokus ke game online nya dengan beberapa teman.
"Yakali senam poco poco."
Ketukan dari arah pintu membuat mereka saling pandang. Tak lama seseorang masuk dengan sepucuk surat di tangan. Lelaki itu mendekati Angkasa lalu memberikan surat itu.
"Mereka ngirim ini." Seru nya seraya menyerahkan surat itu.
Angkasa menerima surat tersebut. Dia Mulai membuka isi di dalam nya. semua pun hening, ya mereka kepo dengan isi surat itu.
Angakasa terdiam ketika telah membuka surat itu. disana terdapat foto seorang gadis yang tengah tersenyum dengan rambut yang tergerai. Wajah gadis itu tak terlalu jelas karena terdapat banyak lubang, sepertinya orang yang mengirimkan surat ini sengaja melakukan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219335831-288-k7384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA ✔
Teen Fiction(END) Mereka pikir pertemuan itu hanyalah ketidaksengajaan. Namun, semesta sepertinya gemar sekali bermain main. Garis takdir yang begitu nyata membuat skenario kisah rumit antara Angkasa dan Starla di pertemuan kedua mereka. Ketika Gadis Lugu sep...