31. Afraid

7K 301 10
                                    

Starla meringis kala kepala nya terasa begitu pening, kelopak mata nya terbuka secara perlahan.  Menatap ke setiap sudut ruangan yang gelap dengan bau besi karat yang begitu pekat. Tunggu, apa yang terjadi? Mengapa dia berada di tempat mengerikan ini.

Ia ingat, tadi saat pulang sekolah  seseorang tak di kenal mendatangi nya, memaksa starla untuk masuk kedalam sebuah mobil. Diia memberontak berharap bisa terlepas, namun seseorang itu menyuntikan sesuatu membuat tubuh nya lemas seketika.

Sialan.

Apa dia diculik lagi? Ah, sungguh kenapa hidupnya tak pernah tenang barang sedikitpun.

"Good morning, beauty" Suara mengalun lembut bagaikan lagu kematian membuat starla merinding seketika.

"Who are you?!"

Terdengar kekehan di gelap nya ruangan. Starla memicing mencoba melihat siapa di balik semua ini.

Ketukan sepatu menggema berjalan mendekat menuju starla yang terikat. Seseorang itu membuka topeng yang sedari tadi digunakan, menampilkan wajah yang terlihat sangat tidak asing bagi starla.

"Bulan?!"

"Hi, we meet again" Seru nya seraya tersenyum manis namun terkesan mengerikan bagi starla yang melihatnya.

"Sialan, gue ada salah apa sama lo?" Tanya starla seraya menatap nyalang bulan yang tengah tersenyum.

"Salah lo, coba pikir kesalahan apa yang lo buat sampai gue ngelakuin hal ini"

Bulan mencengkram rahang starla dengan kuat "Muka lo, gue benci sama muka sialan lo ini. Haruskah gue hancurin?"

"Lepas" Starla berucap dengan suara bergetar takut.

"Lo takut? Ini konsekuensi karena lo udah berani rebut angkasa dari gue" Gadis itu berucap lembut namun tersimpan banyak amarah di sana.

"Angkasa gak cinta sama lo. Seharusnya lo terima kenyataan itu" Starla memekik kala surai panjang nya ditarik membuat rasa pening yang teramat. Bulan benar benar gila.

"Itu karena lo sialan! Dulu Angkasa cinta sama gue, dia bahkan terpuruk waktu gue menghilang. Tapi gara gara lo, Angkasa berubah. Lo cuman orang asing starla----orang asing yang gak sengaja masuk ke kehidupan Angkasa. Harusnya lo tau batasan!"

Amarah gadis itu meletup. Dengan tanpa perasaan dia menjambak surai hitam gadis itu, lalu menghempaskan nya, Membuat tubuh lemah starla tergeletak dengan darah yang mengalir akibat benturan keras dengan lantai.

Sekujur tubuh nya merasakan nyeri, bulan benar benar menyiksanya tanpa ampun. Gadis gila itu bahkan tersenyum miring melihat ketidak berdayaan starla.  Apa bulan benar seorang sahabat yang selalu diceritakan risa? Gadis polos dan periang. Bulan yang tengah bersama nya ini lebih terlihat seperti psikopat gila.

"Lo tau bulan, semua yang lo lakuin percuma. Sekalipun lo bunuh gue, angkasa gak akan jatuh cinta sama lo. Apalagi ngeliat kelakuan lo saat ini. Gue yakin dia bakal benci sama lo"

Bulan tersenyum miring, ia berjongkok menyamakan tubuhnya dengan starla yang tengah terbaring mengenaskan.

"Gue tau semua nya. Gue juga tau kalau segala perhatian yang selama ini gue terima itu semua palsu. Gue gak bodoh untuk tau semua rencana yang saat ini Angkasa jalanin cuma untuk ngejatuhin gue"

Starla terpaku sejenak. Jadi semua ini hanya rencana? Angkasa yang menjauhi nya bahkan mempermalukan nya di depan umum, itu semua hanya rencana? Sialan.

"Maka dari itu, gue berniat menghacurkan segala rencana angkasa dengan cara ngebunuh lo tepat di hadapan lelaki itu. Supaya dia tau gimana rasanya kehilangan orang yang disayang"

ANGKASA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang