Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia..........
11. Egois itu
Starla menekuk wajah nya, bayangan Ares meninggalkan nya kemarin mengganggu pikiran nya siapa gadis centil itu tidak sejujurnya centil hanya di mata starla saja atau starla berlebihan, ah itu semua membuat Ares harus meninggalkan nya tapi mengapa ia menjadi peduli?
"Kenapa lo? Ada masalah? Kak Samudra ngamuk lagi?,"cerocos Lilian.
"Gak,"
"Sen Ares marah lagi?,"
"Apa hubungan nya sama dia!,"ketus Starla
"Bau bau orang cemburu nih,"kekeh Lilian.
Walaupun terkadang sok tau Lilian itu termasuk gadis yang peka."Sok tau!,"
"Jan marah cantik,"kekeh Lilian
Lilian tau tiba tiba starla di jadikan wakil ketua bukan karna skill starla yang bagus atau kemampuan materi yang oke bahkan starla tidak memiliki nya sama sekali mungkin ada yang menarik dalam dirinya dalam hal yang khusus untuk Ares.
"STARLA!,"
Panggilan itu membuat kedua gadis menoleh berbarengan, cowok dengan se toples coklat di tangan nya tersenyum ke arah mereka.
"Kak Angkasa?,"
"Gue bawain lo ini oleh oleh bokap dari Bandung,"ujar nya sambil tersenyum.
"O-oh makasih kak,"tangan starla terulur menerima.
"Kalo gitu gue pergi dulu ya bentar lagi bel masuk,"kata Angkasa.
Starla mengangguk pelan.
"Ekhemmm!!,"deheman Lilian terdengar setelah Angkasa menghilang dari pandangan mereka.
"Aroma cinta tercium dari bangku SMA,"tawa nya."Bangsat lo,"gumam starla menahan marah sambil tersenyum paksa.
Kringgg!!
Bel masuk berbunyi suara ricuh mulai terdengar, siswa siswi memasuki ruang kelas mereka.
Pembelajaran berlangsung namun, rasa aneh kemarin tidak hilang dari otak starla rasanya ada sengatan aneh saat Ares meninggalkan nya dan memilih pergi bersama gadis itu."Silahkan kalian catat materi halaman 26,"
Starla dengan malas mengeluarkan catatan nya mulai menulis dengan pikiran entah kemana.
"Apa nih weh tulisan apa ceker megalodon tuh,"celetuk Lilian mengejek.
"Bodo amat lah mau tulisan kaya ceker megalodon kek kaya kutil tokek emas kek yang penting gue bisa baca!,"
Lilian tertawa dengan memukul mukul meja melihat raut wajah sahabat nya itu.
***
"Nggak ada meja lagi,"celetuk Angga mengamati seisi kantin.
"Meja nya banyak Angga itu tuh itu juga ada,"kata Alva dengan polosnya.
"Maksud Angga nggak ada meja kosong mairoh!,"kesal Athalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hydrangea✓
Teen Fiction[SELESAI] FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA [HARAP VOTE+COMENT TERIMAKASIH] "OTAK ITU MUDAH TERPENGARUH DARI PADA HATI, JADI KEMUNGKINAN BESAR MANUSIA BERKHIANAT DENGAN KATA-KATA NYA SENDIRI!" "Gue pikir.......gue pikir lo suka sama gue..... Gue pik...