Maaf (42)

80 13 0
                                    

Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia

..........

42. Maaf

Cowok itu menatap lamat-lamat gadis yang menutup mata dengan plester luka di pipi kiri dan didahinya.

Ares mengelus puncak kepala Starla penuh sayang.
Rahangnya mengeras menatap tajam gadis itu.

“Gue nggak bisa biarin lo benci sama gue!” ujar Ares.

Cowok itu menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh Starla.
Memerangkap gadis itu di bawahnya.

Brakk!!

“Lo mau ngapain Res?!.” Athalas membuka kasar pintu kamar itu.

Ares mendesis pelan.

“Gue mau bikin dia nggak bisa benci sama gue!” desis Ares.

“Caranya nggak gini Res!, lo nggak bisa ngehancurin masa depan anak orang! emang dengan bikin gitu?, Starla nggak bakal benci sama lo? dia malah bakalan tambah benci sama lo goblok!!.” teriak Athalas.

Ares termenung ia terduduk dipinggir ranjang.

“Bawa dia ke rumah sakit Res!, jangan dulu ketemu sama dia, biarin dia milih jalannya sendiri dulu” ucap Athalas.

🍒🍒

Gadis itu mengerjabkan matanya hanya ruangan putih yang menjadi hal pertama dilihat.

Starla memegangi kepalanya yang pusing.
Air matanya menetes mengingat kejadian yang menjadi mimpi buruknya tidak tidak tepatnya kenyataan mengerikan.

“MAMAH!! PAPAH!!” Jeritnya.

Ellea tersentak mendengar jeritan gadis itu, wanita itu berjalan menghampiri anak majikannya yang sekarang sudah di eksekusi bahkan seluruh keluarganya.

“No-nona!.” panggil Ellea.

“Dimana mamah sama papah dimana Ellea?, apa makan malamnya sudah selesai?” tanya Starla seperti mengigau.

Ellea meneguk savilnya susah payah.

“Nona” lirih Ellea tak kuasa melihat ekspresi depresi Starla.

Greb!

Ellea memeluk Starla diselangi dengan tangisan gadis itu.

“Hiks...hiks apa mamah nggak pengen ketemu dulu sama Starla Ellea?”

“Nona tidak boleh seperti itu, sekarang ada saya nona saya akan menjaga nona senantiasa!” ujar Ellea.

“Kakak! Kak Samudra dimana kak Samudra!”

“Nona sekarang istirahat dulu!, Jangan pikirkan apa-apa!”

Ellea melepaskan pelukannya, Ares mengatakan agar dirinya menjaga Starla, Ares tidak akan memenjarakan Ellea karna Ares tau Ellea hanya pelayan biasa dan tidak melakukan apapun.

“Gak Ellea!! Dimana kak Samudra! Dimana? DIMANA?!!!!.” Starla menangis lagi menjerit.

“Ka-kalo tidak salah tu-tuan muda sudah ditangkap nona!” ujar Ellea Terbata-bata.

Starla turun dari kasur putih itu berlari dengan baju pasien keluar ruangan.

“Nona!!!”

🍒🍒

Hujan disertai angin itu mengguyur dan menghunus tubuh gadis dengan pakaian pasien yang terus menatap gerbang menjulang tinggi mansion itu.

Jika tidak salah ini adalah tempat tinggal keluarga Denoval.
Sekarang tubuh Starla sudah basah karna guyuran hujan disertai angin dingin itu.

Dar!!!

Dar!!

Dar!!

Dar!!

“KELUAR SEN!! KELUAR!! KALO SEN BUNUH KEDUA ORANGTUA STARLA SETIDAKNYA JANGAN AMBIL KAK SAMUDRA JUGA HIKS!!!.” Starla menangis meraung-raung memukul-mukul gerbang itu, berusaha mengalahkan suara hujan yang mulai tambah deras.

“SEN ARES KELUARRR!!! STARLA MAU NGOMONG!! HIKS...HIKS..HIKS!!”

“NGGAK PA-PA KALO SEN BUNUH KEDUA ORANGTUA SAYA TAPI JANGAN AMBIL KAK SAMUDRA!!!!!!”

Starla terduduk sambil menangis tak berdaya selain membiarkan hujan menjatuhi tubuhnya dengan kejam.

Kilatan petir yang membelah langit itu menjadi saksi betapa sakitnya hati Starla saat ini.

'Walaupun kini kau membuatku menangis tapi aku tak lupa kau juga pernah membuatku bahagia'.

Disisi lain cowok dengan perban di tangannya hanya menatap nanar gadis itu.

“Puas lo hah?!” gertak Ares.

Bumi tersenyum.

“Dimana? dimana lo kurung Samudra?!”

“Ares Ares! nggak segampang itu!” kata Bumi tersenyum miring.

'Maafin gue Starla'.batin Ares.


Hydrangea✓

Hydrangea✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang