Scorpio and wolf (31)

87 29 0
                                    

Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia

................


31. Scorpio and wolf.

"Sini Dark Moon!!".

Teriakan itu langsung membuat burung hantu putih seram bertengger manis ditangannya.

Starla terkekeh melihat burung hantu kesayangannya yang kini sudah besar, ia memelihara burung ini pada umur 5 tahun sampai sekarang, dulu burung ini hanya burung kecil tak berdaya yang ditinggal oleh ibunya.

Roarr...!!

Tiba-tiba harimau benggala itu melompat kearah gadis itu, Starla terkesiap.

"Aduh Dark Star!".Starla sudah biasa jikalau ia sedang bermain dengan Dark Moon burung hantunya pasti Dark Star akan berusaha menarik perhatiannya.

Starla juga tak main-main dalam menamai binatang kesayangannya.

Dark Moon yang artinya bulan kegelapan.
Dark Star yang artinya bintang kegelapan.

Mereka binatang yang digunakan senjata kala musuh ayah dan ibunya mengincar Starla, mereka akan mencabik-cabik orang yang menyerang Starla.
Harimau benggala itu bermain layaknya kucing yang meminta dielus perutnya, Starla terkekeh burung hantu hitam itu juga tak ingin pergi dari pundaknya.

Ia ingat pesan Samudra.

"Dark Moon dan Dark Star!, jangan terlalu dekat sama mereka!, mereka emang udah jinak tapi, juga nggak ngilangin insting hewan mereka, mereka tetep hewan yang punya insting buas walaupun mereka terbiasa nyerang orang selain lo!".

🍒🍒

Starla berjalan santai dengan tumpukan buku besar di tangannya serta box merah di atas buku-buku itu, kakinya melangkah menuju tangga yang bertingkat cukup banyak.

"Saya mau ngembaliin buku bu!".ujar Starla kepada penjaga perpus itu.

"Ooh iya atas nama siapa? Kelas berapa?".tanya bu jia sambil mengambil buku batik besar siap mencatat.

"Starla, XI IPA 1!".celetuk Starla.

Bu jia mengangguk pelan mulai mencatat.

"Starla yang kemarin nyasar di puncak sama Ares ya?".tanya bu jia.

Starla bersemu merah malu.

'Malu wey! Plis!'.batin Starla menangis

"Ahah mu-mungkin St-Starla yang lain kali bu!".Starla menyengir mengelak

Bu jia yang percaya hanya menganggukan kepalanya.

"Saya mau cari buku kimia di rak sebelah mana bu?".

"Oh itu di rak 0041".

Starla mengangguk mencari rak yang di sebutkan, tubuh gadis itu membeku kala mata birunya terpaku pada cowok yang tengah fokus mencatat di bukunya.

"Denger ya Star! Gue pernah baca artikel..."

Deg!

"Sen!".

Ares melirik Starla yang duduk tepat di hadapannya.

"Hm".cowok itu hanya berdehem menanggapi.

"Belajarnya jangan serius-serius amat! Nih Saya bawain melon!".Starla tersenyum menyodorkan box makan merah di hadapan Ares.

Cowok itu menaikan satu alisnya.

"Tadi sebenernya ada parktik masak tapi, melon yang Saya bawa jatoh pecah jadi melonnya gak jadi di buat. udah Saya cuci kok!".jelas Starla.

Area mengangguk pelan mengambil satu melon lalu memasukan kedalam mulutnya tidak peduli larangan untuk makan di perpus yang terpenting bu jia tidak melihatnya bukan?.

"Manis kayak yang punya".kata Ares santai sambil fokus dengan bukunya.

Dam!

Pipi Starla bersemu merah mendengar penuturan tak terduga dari cowok itu.

"Ya-yang punya?".tanya Starla gugup.

Ares mengangguk.

"Iya yang punya!, maksudnya tukang melon yang punya melon!".

Starla memberengut kesal, bisa-bisanya Ares mengatakan itu.

Ares hanya mengendikan bahunya acuh.

"Sekarang ambilin gue buku itu!".tunjuk Ares mengarah di rak nomer 0039 rak kedua tepatnya buku tebal fisika.

"Kok lo nyuruh?".sontak Starla kesal.

Pletak!

"Awawawawww!".Starla memegangi dahinya yang terkena jitakan gratis dari cowok itu.

"Yang sopan sama Senior!".kata Ares datar sambil melipat tangannya di depan dada.

"Iya senior! Di diemin lama-lama ngelunjak!".dumal Starla.

Gadis itu mencoba berjinjit mencoba mengambil buku fisika itu namun, tangannya sama sekali tidak menyentuh sedikitpun buku itu.

"Tinggi banget!".Starla mencoba melompat-lompat.

Ares menahan tawanya melihat gadis itu melompat lucu sambil mendumal.

"Gue nggak habis fikir gimana lo bisa bawa motor sport sedangkan lo aja cebol!".tangan Ares terulur mengambil dengan mudah buku itu tanpa harus sedikitpun berjinjit.

"Kurang gizi lo makanya pendek dasar kurcaci!".

Starla mengerucutkan bibirnya kesal.

"Apa bedanya sama Sen? Tinggi benget dasar tiang listrik!".celetuk Starla.

Ares melirik Starla menaikan saru alisnya.

"Kur-ca-ci!".Ares menunduk berucap mengeja tepat di depan wajah Starla.

"Tiang listrik!".

"Kurcaci!"

"Tiang listrik!"

"Biasanya yang ngalah yang waras".ujar Ares mengendikan bahunya berjalan kembali ke tempat duduknya membuka buku fisika itu.

"Ya ampun anaknya siapa sih ngeselin banget setan jin iblis!".umpat Starla.

Gadis itu mengikuti Ares duduk di hadapannya.

"Gelang Sen bagus!".celetuk Starla melirik gelang hitam berbandul serigala hitam melingkar di tangan kiri Ares.

Ares mengangguk pelan.

"Siniin kalung lo!".

"Ini?".Starla mencopot kalung hitam berbandul kalajengking lambang bintangnya Scorpio lalu memberikannya kepada Ares.

Cowok itu mencopot gelangnya memasangkan ke pergelangan gadis itu.

"Simpen itu suatu saat nanti kita bakal tuker lagi!".

Hydrangea✓

Hydrangea✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang