Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia
....................21. Puncak.
“Ayo turun pelan-pelan ya!.” teriak pak Budi mengomandani murid-muridnya agar turun dari bus dengan tertib.
“Heh! Bangun!”
Starla mengucek matanya, mengumpulkan nyawa meregangkan tubuhnya yang kaku.
“Kita udah sampai mana?” celetuknya.
“Gerbang neraka!.” kata Ares asal.
Sontak gadis itu melotot.
“Nyenyak tidur nya hm?” tanya Ares sambil melipat tangannya didepan dada.
“Iya banget!, enak bantalnya” ujar Starla.
“Hapus tuh air liur lo sampe basahin pundak gue!” kata Ares berbohong sembari berdiri meninggalkan Starla dan membawa ranselnya.
Bukannya mengelak gadis itu malah mengusap kedua ujung bibirnya menggunakan kedua tangan.
🍒🍒
Setelah berjalan menanjak lama dengan jalur yang cukup menantang akhirnya para anggota pleton berhasil sampai ke tempat yang mereka tuju.
“Baik anak-anak bapak yang paling bapak sayangi, terutama bu Aira!.” kata pak Galih sambil melirik bu Aira.
“CIEEEEEEEE!!!.” sorakan itu membuat pak Galih bertambah malu sedangkan bu Aira hanya tersenyum paksa.
“Sekarang kalian silahkan pasang tenda masing-masing setiap kelompok, senior tolong bantu juniornya yah.” ujar Bu Aira.
“Cara mendirikan tenda!” eja Lilian membaca buku panduan itu.
Blam!
Blam!
Blam!
Suara itu berasal dari Starla yang memukul paku penompang tenda dengan batu.
“Ngapain baca buku begituan katanya nilai pramukanya bagus, pletonnya skill bagus” ejek Starla.
“Bukan gitu Star! gue cuman mempelajari lagi!.” Lilian membungkam mulutnya melihat tenda sudah berdiri tegak, pada dasarnya Samudra sudah pernah mengajarkan Starla mendirikan tenda dulu.
"Tutup mulutnya nanti gue ketelen lagi".ujar Starla
Lilian hanya memutar bola matanya malas.
“Bagus! tapi cukup kuat nggak?” tanya Ares tiba-tiba dari belakang starla membuat nya terlonjak kaget.
“Astagfirullah gue kira pocong penunggu puncak!” gumam Starla.
“Coba bilang lagi!.” ujar Ares tajam.
“Enggak Sen kalo Sen nggak percaya bisa di periksa kok!” kata Starla tersenyum meremehkan.
Tanpa diduga Ares menarik pergelangan tangan gadis itu.
“Sen!.”
“Kita priksa bareng-bareng supaya kalo tenda nya roboh bukan cuman gue yang ketiban!” ujar Ares datar.
Ares menelisik setiap ujung tenda sedangkan Starla hanya tersenyum bangga.
Bet!
“Suara apa tuh!” gumam Starla.
“Eh! Eh!.”
Benar saja tenda itu roboh menimpa Ares dan Starla dengan posisi starla yang berada di atas tubuh cowok itu.
Deg!
Mata hazelnya bertubrukan dengan indahnya kelopak biru berlian milik gadis itu.
“Aresss!!” Ares tersadar setelah mendengar teriakan itu, cowok itu mendorong Starla membuat Starla jatuh ke sampingnya.
“Aduhhh!” kesal Starla.
“Gue nggak peduli perbaiki ulang tenda ini sampai bener, paham lo?!” gertak Ares membuat Starla jengkel.
Ayo selalu vote+comen di setiap paragraf nya ya karna part selanjutnya bakalan lebih seru!
Happy reading see you♥
Hydrangea✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Hydrangea✓
Teen Fiction[SELESAI] FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA [HARAP VOTE+COMENT TERIMAKASIH] "OTAK ITU MUDAH TERPENGARUH DARI PADA HATI, JADI KEMUNGKINAN BESAR MANUSIA BERKHIANAT DENGAN KATA-KATA NYA SENDIRI!" "Gue pikir.......gue pikir lo suka sama gue..... Gue pik...