Hari Kehancuran Sang Hydra (39)

75 12 0
                                    

Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia

.............

Warning⚠
Jangan bawa perasaan di part ini!!

Yuk sambil dengerin lagu biar seru👆🏻

39. Hari Kehancuran Sang Hydra.

Dorrr!!!

Peluru itu menamcap dikepala Justin sontak darah mengaliri deras dari sana Justin limbung lalu terkapar, seseorang dengan jubah hitam pelakunya.

"Siapa kau?!!!".

Ayah Justin berdiri semua keadaan ricuh.

Duarrr!!!!

Samudra memeluk Starla melompat menghindari bom yang menghancurkan ruangan ini.

Samudra mengambil pistol berburu itu sekarang keluarganya sudah menyebar mencoba melawan penyusup itu.

"Pegang ini untuk senjata tunggu disini jangan keluar!".Samudra tersenyum kepada gadis yang sedang ketakutan dengan banyak luka di wajahnya.

Starla mengangguk.

Mata gadis itu terpejam mendengar berbagai ledakan dan suara jerit kesakitan dan sepertinya bunyi pedang.

Tes!

Air matanya menetes dari mata birunya.

DORRR!!!

BATS!!

DUARRRR!!

ARGHHH!!

Tangan Starla mengepal ia tidak bisa disini ia tidak mau kehilangan keluarganya, gadis itu mengapus air matanya keluar dari lemari itu dengan pistol di tangannya.

Starla berlari entah kenapa hening disini.

Dam!!!

Mulut Starla terbuka air matanya terus menetes ayah dan ibunya tergantung dan yang lainnya jatuh terkapar dengan banyak darah, hanya bulan yang melihat kejadian mengerikan ini.

"MAMAH PAPAH!!!!!!!".Starla menjerit berlari kearah ayah dan ibunya yang tergantung tak bernyawa.

Cowok penuh luka itu menoleh kala mendengar suara yang tak asing ditelinganya.

Greb!

Ares menarik Starla kepelukannya.

"Tenang Starla!".ujar Ares banyak luka dan darah menempel di tubuh cowok itu.

"Apa?! Apa yang terjadi?! Kenapa kenapa Sen ada disini hiks! Mamah papah!!!".Starla terus berteriak.

"JANGAN DEKATI DIA STARLA DIA CUCU JENDRAL DENOVAL DIA YANG MEMBUNUH MAMAH PAPAH!!!".Samudra berteriak memegangi lengannya yang terluka dalam.

Starla mendorong Ares berjalan mundur tak percaya.

"Kenapa Sen?".air mata gadis itu terus mengalir.

Ares bungkam.

"KENAPA?!!!!".Teriak Starla.
"APA SALAH GUE HAH?!!!".

"LO NGGAK SALAH ORANGTUA LO YANG SALAH SEMUA KELUARGA LO!".Ares berteriak mencoba agar gadis itu mengerti.

Bughh!!

Starla memukul wajah cowok itu, Ares meringis memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

Dada Starla naik turun menahan amarah.

"BANGSAT!!!".Teriak Starla.

"Hiks! Kenapa lo hancurin gue?!!! Kenapa?! Hiks!".jerit Starla.

"Lo cuman pancingan Starla!, itu sebabnya gue deketin lo, semenjak gue kenal lo gue mulai menemukan titik terang kelompok Aconitum kelompok pembunuh bayaran yang ternyata kedua orangtua lo gue nggak percaya tapi kini kematian yang buat gue kehilangan terbalaskan!".ucap Ares.

"Pembunuh memang pantas dihukum mati itupun tidak setara dengan puluhan orang yang mereka bunuh!, lo tau siapa yang bunuh kedua orangtua gue? Mereka!".kata Ares sambil menunjuk kedua orangtua Starla yang tergantung.

Jleb!

Bagai ribuan duri yang menamcap dihati Starla dia hanya pancingan! hanya pancingan!

"Lo tau foto Venom? Yang jatuh yang lo cari? Itu gue yang ngambil!".

"Gue pikir.......gue pikir lo suka sama gue..... Gue pikir lo orang yang bisa ngeluarin gue dari lingkaran hitam kehidupan kelam gue... Hiks hiks.... Tapi ternyata lo orang yang akan hancurin gue hiks!".isak Starla.

Starla mengertakan giginya menangis menodongkan pistol yang ia bawa didahi Ares.

"MATI LO ARES MATI!!!!".Teriak Starla sambil menangis.

Ares menatap Starla menjatuhkan senjata ditangannya lalu mengarahkan ibu jari dan jari telunjuknya membentuk pistol kearah dahi gadis itu.

Ares tersenyum.

"Gue emang udah ada rasa sama lo Star!, gue sayang sama lo entah kenapa gue lupa tugas gue cuman buat lo pancingan gara-gara lo bener-bener ngambil hati gue Star!".kata Ares.

Tangan Starla bergetar ia terus menangis.

"MUNAFIK!! BAJINGAN! BRENGSEK!".Teriak Starla, tangannya hendak menarik pelatuk itu.

Brukk!!!

"Arghhhh!".Starla tersungkur pisau tajam itu menggores lengan kirinya.

"Apa kabar Starla?".

"LILIAN?!".

Lilian tersenyum miring, memegang pisau penuh darah yang sudah ia goreskan di lengan gadis itu.

Hydrangea✓

Hydrangea✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang