🦋🦋
__________45. Kemarahan Ares.
Brakk!!
Pintu kamar itu dibuka paksa, Ares membabi buta memukuli Bumi.
Bugh!
Bugh!
“BANGSAT!”
Bugh!
“BRENGSEK!”
Bugh!
“BAJINGAN!”
Bumi sama sekali tidak memiliki celah untuk melawan Ares.
"Stop Res jangan gitu nanti anak orang mati anjing!.”
Lamat-lamat Starla mendengar keributan itu diantara tubuhnya yang sudah tidak karuan.
Dada Ares naik turun menahan amarah.
“Shit!.” umpatnya melihat baju gadis itu yang sudah terbuka.
“APA LIAT-LIAT?! TUTUP MATA KALIAN!!” gertak Ares membuat anak Sagala sontak memejamkan matanya.Ares mengacak rambutnya frustasi.
“Udah diapain lo sama dia hah?!”
"Ares....tolong.”
🍒🍒
Starla mengerjabkan matanya melihat Ellea yang sudah disampingnya.
“Kepala gue pusing” rintih Starla.
“Nona, nona sudah siuman Syukurlah.” ujar Ellea.
“Starla!”
Starla menoleh mendengar suara yang selama ini ia rindukan.
“K-kak Samudra” Samudra memeluk adiknya.
“Ares udah ngebebasin kakak?”
Samudra mengangguk pelan.
“Bukan ngebebasin tepatnya nolongin.” celetuk Samudra.
“No-nolongin?.”
“Bukan Ares yang nyekap gue!, tapi Bumi.”
Deg!
Bumi?
Entah kenapa Starla menyesal! menyesal telah meninggalkan Ares saat itu dan tidak mendengarkan penjelasannya.
“Bukan Ares juga yang ngebunuh mamah papah tapi Bumi!.”
Jleb!
“A-apa?.”
“Lalu...lalu kenapa?”
🍒🍒
Ares merapikan pakaiannya dikoper besar itu, cowok itu menatap keluar balkon menatap langit hitam yang indah dihiasi bintang dengan sedih.Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu membuat lamunannya buyar seketika.
“Masuk.”
Seorang pria tua dengan setelan jas rapih membuka pintu itu, ya itu kakek Ares.
“Bagaimana persiapanmu Antares?” tanya M.R Denoval.
“Sejauh ini lancar kek” ujar Ares.
M.R Denoval mengangguk pelan.
“Bagaimana Bumi?” tanya Ares.
Nampak helaan nafas terlihat jelas diwajah keriputnya itu.
“Bumi akan kakek urus!, dia tidak sepenuhnya bersalah dia hanya salah dalam cara mengeksekusi pembunuh itu dan.....semua yang dilakukan Bumi pada gadis itu?”
Deg!
Jantung Ares berdetak cepat bagaimana kalau Starla?
M.R Denoval menghela nafas, lalu menepuk bahu Ares.“Temui dia Antares beri pengertian pada gadis itu, kakek akan meminta Bumi bertanggungjawab jika nanti dia ham-"
"Tidak! Itu tidak akan terjadi!" mata Ares mengkilat marah rahang tegasnya mengeras kedua tangan itu terkepal erat.
Hydrangea✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Hydrangea✓
Teen Fiction[SELESAI] FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA [HARAP VOTE+COMENT TERIMAKASIH] "OTAK ITU MUDAH TERPENGARUH DARI PADA HATI, JADI KEMUNGKINAN BESAR MANUSIA BERKHIANAT DENGAN KATA-KATA NYA SENDIRI!" "Gue pikir.......gue pikir lo suka sama gue..... Gue pik...