Kecupan (26)

140 59 155
                                    

Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia

yuk ramaikan dengan komentar kalian!
Warning⚠ part ini mengandung kekerasan!
16+

26. Kecupan

"Nge-p boleh nge-w jangan wkwk".
Cowok tampan itu memencet tanda pesawat mengisi status whatsappnya.

"Ares emang belum kelar urusan di puncak?".celetuk Angga

"Perasaan gue kok gak enak".kata Athalas.

**

"Ssttt jangan nangis!"

"I-itu disana" gadis itu menangis didekapan cowok tampan yang tengah bingung itu.

Ares melihat baju Starla berlumuran darah, mengerutkan keningnya bingung.

'Ini bukan darah dari tubuh gadis ini, apa yang udah dia lakuin?'.batin Ares.

"Gue gak bakal tau kalo lo nangis terus" kata Ares.

"Pembunuh!"

Deg!

Pembunuh?

"Psycopat gila!"
Starla menatap Ares dengan air mata yang terbendung di matanya.

"Gu-gue pengin keluar dari sini hiks, kita bisa mati Sen kita bisa mati" rengek Starla sambil menarik-narik lengan baju Ares.

"Kita gak akan mati!" ujar Ares, bukannya berhenti menangis gadis itu malah menambah suara tangisnya membuat Ares kelimpungan.

"Darah ini........darimana?" tanya Ares menunjuk noda itu dibaju Starla.

"Bukan.....bukan gue bukan......hiks....bukan!" isak Starla frustasi, gadis itu nampak linglung sembari menahan sakit dikepalanya.

"Bukan?"

"Gue....nggak tau ....gue nggak inget.... Gue-"

Cowok itu menelangkup wajah Starla.

Cup!

Cup!

Dua kecupan itu mendarat tepat dibibir mungil Starla, gadis itu terdiam.
Ares menyisir rambut panjang Starla kebelakang yang menutupi wajah imutnya.

'Udah gue duga dia punya kelainan itu' batin Ares.

"Gue janji kita pasti bakal keluar dari sini, gausah nangis mana Starla yang gak takut sama Sen-nya pas buat masalah saat latian?, kok sekarang cengeng!"

Bukannya cengeng!, gadis itu hanya teringat saat Vasca ibunya benar-benar memotong tubuh manusia dihadapan Starla kecil 5 tahun yang hanya bisa melihat sambil memegangi pisau.

Starla tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap Ares yang tersenyum, itu kalimat terpanjang Ares yang pernah gadis itu dengar.

Jleb!

Jantung Ares berdetak kencang sebilah pisau tajam menancap dipohon besar tepat disampingnya dengan lelehan darah merah pekat melumurinya.

Cowok itu menyembunyikan Starla di belakangnya.

"Siapa itu?!" teriak Ares.

Tidak ada jawaban.

"KELUAR KALO LO BERANI GAK USAH JADI PENGECUT!"

Seorang dengan jubah hitam keluar dengan kapak disebelah tangan kanan dan pistol disebelah kirinya.
Tanpa ba-bi-bu pria itu melemparkan kapak ke arah Ares

Dug!

Kapak itu menancap dipohon tepat disamping cowok itu.

Ares mencabut pisau berlumuran darah tadi sebagai senjata.

"Sembunyi" kata Ares.

"Gak saya juga bis-,"

"Sembunyi Starla," ucap Ares kedua mata hazell itu meredup menatap nya lembut.

Starla luluh.

DORRR!!

Burung-burung berterbangan ketakutan, hutan yang kalanya indah ini seakan berubah menjadi hutan berdarah.

Cowok itu menghindari sebuah peluru yang di lepaskan olehnya.
Namun, pria itu juga pandai berkelahi dia mencoba menyerang Ares dengan pistol di tangannya.

Dengan satu kali hentakan Ares mampu menancapkan pisau ke pundak pria itu darah merah pekat itu mengalir deras.

Bugh!

"Arghhhh!!"
Sayang sekali psycopat mah kuat, pria itu memukul Ares hingga terbentur pohon besar.

Ares meringis bekas jahitan diperutnya terbuka.
Psycopat itu mendekati Ares dengan kapak di tangannya.

Kapak di angkat akan segera di ayunkan siap menebas kepala Ares.

Slash....!!

Pencet bintang yaaaaa💜
See you♥

Hydrangea✓

Hydrangea✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang