Starla Hydrangea Aster
Aconitum mafia..........................
20. Bus
Haummm..!!!
Harimau itu mengaum membabi buta mencakar, mencabik-cabik pria yang sudah berlumuran darah.
Tap..
Tap...
Tap...
"Berhenti Dark Star".gadis itu berjalan mendekat dengan jubah hitam dan sepatu boots high heels berjalan angkuh sambil melipat tangannya didepan dada.
Sontak harimau benggala itu berhenti lalu mendekat ke tuannya.
"Bagus!, anak pintar".gadis itu berjongkok mengelus kepala harimau benggala yang sudah terlalu patuh padanya.
Starla melirik pria yang terkapar itu.
"Hahahahahha".gadis itu tertawa seram.
"Ini sebabnya kau berusaha membunuhku".ujarnya girang."Aku tidak akan bertindak tapi mungkin........",Starla melirik harimau benggala disampingnya itu "Mungkin kesayanganku kita tidak tau hihi".lanjutnya
Starla mengeluarkan sebilah pisau kecil memegang dengan kedua tangannya tepat didepan wajahnya tersenyum seperti orang gila.
"Kau ingin ini?".tanya Starla tersenyum mendekati pria yang sudah tak berdaya itu.
Namun,tak sengaja matanya melihat bayangan dirinya disebuah cermin lusuh menampilkan penampilannya sekarang ini.
Kepalanya tiba-tiba pusing, tangannya bergetar.
"Apa? Apa yang gue lakuin?".kedua matanya memperhatikan kedua tangannya sendiri yang penuh darah.
Tangannya memegang wajahnya sendiri membuat darah itu menempel dipipinya.
"ENGGAK! ENGGAK GUE BUKAN........."
"GUE BUKAN STARLA BUKAN!!!!!".Prang!!!!
Cermin itu pecah berserakan dilantai penuh debu akibat lempar pisau yang cukup keras.
🍒🍒"Tas nya beratttt".keluh Starla.
"Berat bawa apa lo? Bawa dosa? Cuman 2 hari juga".ujar Lilian sambil menggelengkan kepalanya.
"Beban hidup li beban hidup!".
Hari jum'at sore ini adalah hari keberangkatan untuk tes fisik di puncak untuk para anggota pleton inti, jika saja kemarin Ares tidak mengancamnya untuk ikut maka Starla sedang berebah-rebahan ria dikasur.
Gadis itu terhuyung kala tasnya diserobot dari belakang.
"Gini aja berat cih!".kata Ares sambil menggendong tas Starla di bahu kirinya sedangkan bahu kanan ada ransel miliknya sendiri.
"Eh Sen tas sayaa!!".gadis itu dengan kesal berlari mengikuti Ares.
Starla menengok kanan kirinya hanya bangku bus sebelah Ares saja yang kosong, Lilian berada di bus nomor 2 karna jadwal piket yang berbeda.
"Ayok Starla duduk".Stella tersenyum lembut menatap gadis itu.
"Itu di samping Ares kan kosong Star".celetuk Queenza.
"Gak!".ucap Starla dan Ares berbarengan, seisi bus senyap menatap kedua sejoli itu.
bahkan pak supir yang sedang mengaca berhenti dan melirik mereka."Gak sudi gue duduk sama lo!".ujar Ares.
"Sen kira saya mau duduk sama Sen?!".kata Starla tak mau kalah.
"Ya bagus!".
"Mending saya berdiri 2 hari, daripada duduk di samping Sen Ares!".
Pak Budi menggelengkan kepalanya pusing karna pertengkaran antara senior dan junior itu.
"Nah gini kan bagus yang akur ya......., Ares jagain adeknya, Starla harus sayang sama kakak Ares".kata pak budi sambil tersenyum manis.
Sedangkan Starla yang sudah disamping Ares hanya memutar bola matanya malas.
Bus berjalan, makin lama mata Starla makin lelah namun, ia tetap harus terjaga mata biru berlian gadis itu melirik ke samping, Ares masih terjaga dengan mata hazel yang setia menatap luar jendela.
Hap!
Hampir saja Starla jatuh jika saja Ares tidak cepat mencekal lengan gadis itu, dan yang membuat cowok itu jengkel Starla malah tidak membuka matanya sedikit pun.
"Ck!, dasar ngerepotin!".umpatnya.
Ares dengan hati-hati menyenderkan kepala Starla dibahunya.
"Andai lo bukan Ancaman".
__________________________________________________
Hydrangea✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Hydrangea✓
Teen Fiction[SELESAI] FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA [HARAP VOTE+COMENT TERIMAKASIH] "OTAK ITU MUDAH TERPENGARUH DARI PADA HATI, JADI KEMUNGKINAN BESAR MANUSIA BERKHIANAT DENGAN KATA-KATA NYA SENDIRI!" "Gue pikir.......gue pikir lo suka sama gue..... Gue pik...