Author POV
Sepulang sekolah Jennie menemui salah satu kawannya yang ia kenal dari dunia maya. Gadis itu bernama Hyena, salah satu kawannya yang sama gilanya dengan dunia fashion seperti dirinya.
"Kau yakin ingin menjualnya? Kau tahu, di dunia ini hanya ada lima tas seperti ini. Dan kau satu-satunya orang korea yang memilikinya".
"Aunty mau tidak?".
Hyena mengulas senyumnya, "tentu saja, berapa pun harga yang kau tawarkan, akan aku bayar". Satu matanya berkedip pada Jennie.
"Berhubung kita sudah kenal cukup lama, kau hanya perlu membayar satu milyar saja".
"Kau gila?!". Pekik Hyena.
"Aunty".
"Bisnis adalah bisnis, ini sangat langka. Kirim nomor rekening mu, aku akan membayar sesuai harga pasarannya tahun ini".
Jennie menggaruk belakang lehernya meski tidak gatal. Sebenarnya ia tidak enak jika memberikan harga pasaran pada Hyena, bagaimana pun juga Hyena sering membantunya untuk lolos ke dalam pameran saat usianya masih belum cukup.
"Aunty tidak bertanya kenapa aku menjualnya?".
"Buat apa? Itu bukan urusan ku. Hidup ku sudah terlalu rumit untuk mengurusi hidup orang lain,sweety". Hyena mengarahkan layar ponselnya pada Jennie, memberitahukan jika ia sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening tersebut.
"Thankyou so much,Aunty".
"You're welcome,Sweety. Senang bekerjasama dengan mu".
Dengan berat hati, Jennie menyerahkan tas tersebut yang sudah kembali ia masukkan ke dalam kotak dan paper bag. Hyena menerimanya dengan raut bahagia, pasalnya ia juga mengincar tas ini dari awal peluncurannya. Dan sayangnya, ia kalah cepat dari Jennie saat pameran itu.
Keduanya langsung pergi meninggalkan cafe. Langkah kaki Jennie nampak begitu malas melangkahkan kakinya. Kepalanya menunduk sembari berjalan menuju halte bus yang tidak begitu jauh.
~~
Lain halnya dengan Jennie, Jeno sama sekali tidak memiliki barang-barang mewah, rasanya semua koleksinya tidak ada nilainya. Setumpuk komik dan sederet pajangan dari animasi kesukaannya pasti tidak berharga, itu yang ada dipikirannya.
Ia mengumpulkan tiga buku tabungan yang dimilikinya, nominalnya memang tidak begitu banyak. Mungkin, ini bisa membantu sedikit kedua orangtuanya untuk mengatasi kesulitan keuangan keluarga mereka saat ini.
"Bagaimana? Kau berhasil?". Tanya Jeno saat Jennie sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Ya, aku berhasil menjual lima belas tas yang bernilai cukup tinggi. Kemarikan rekening mu". Ujar Jennie yang langsung mengambil tiga buah kartu debit dan juga buku tabungan milik Jeno. Ia pun mengeluarkan hal yang sama dari dalam tasnya.
"Appa belum pulang, tapi Eomma sudah ada di ruang kerja". Jelas Jeno.
"Yerim?".
"Dia ada di rumah paman Jaehyun semenjak pulang sekolah".
"Bagus, kau ikut aku".
Keduanya segera keluar dari kamar Jeno dan berjalan menuju ruang kerja kedua orangtua mereka.
"Mom". Jennie mengetuk pintu beberapa kali sebelum membukanya.
"Ada apa? Apa kalian ingin makan sesuatu? Biar Eomma buatkan". Lisa segera melepas kacamata yang sempat dikenakannya.
Kedua anaknya sudah berdiri disamping kanan dan juga kirinya.
"Kami harap, ini bisa sedikit membantu Mommy dan juga Daddy. Aku tahu, jika ini masih sedikit untuk membayar semuanya tapi.....".
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".