Author POV
"Maksud mu apa membawa ku kesini?". Dirinya mencoba untuk pergi dari ruangan ini namun Jaehyun lebih dulu mencegahnya.
"Ada sesuatu yang harus kau ketahui".
"Aku tidak mau mendengarnya". Lisa langsung menutup kedua telinganya dengan kedua tangan.
"Lisa".
Matanya kembali menatap ke seluruh ruangan. Guci-guci kecil yang tersusun rapi di beberapa lemari sudah menjawab semua pertanyaan beberapa hari ini yang membuatnya penasaran.
"Ayo kita pulang". Pintanya, namun Jaehyun menggelengkan kepala.
"Aku harus memberitahu mu Lisa".
"Aku tidak mau .. ku mohon, ayo kita pulang"
"Disana". Jaehyun menunjuk salah satu guci yang terletak di salah satu sudut, "disana abu kremasi Appa mu"
"Aniya.. kau pasti berbohong. Appa ku hanya sedang marah saja , dia juga pasti sedang bekerja di kantornya sekarang".
Jaehyun memegang bahu Lisa dan sedikit mencengkramnya pelan, "Appa mu sudah meninggal 4 bulan yang lalu".
Air mata itu jatuh kembali, sorot mata yang berbeda namun sangat tersirat kepedihan di dalamnya.
"Kau bercanda kan, tidak mungkin Appa.......". Suara Lisa tercekat, tubuhnya terasa lemas sekarang.
Ia segera meraih tubuh Lisa ke dalam pelukannya. Gadis itu menangis dalam diam.
"Ayo kita ke pantai, aku akan ceritakan semuanya disana".
Lisa tidak menjawab, ia hanya mengikuti Jaehyun yang membawanya kembali ke dalam mobil.
Dirinya masih belum percaya dengan semua ini.Ia terus membiarkan air mata itu jatuh, dirinya sama sekali tidak berniat mencegah atau menghilangkannya.
Jaehyun segera membuka kan pintu untuk Lisa saat mereka telah sampai di pantai.
Mereka berdua duduk berdampingan, menatap ombak yang akan mencapai bibir pantai.
"Appa mu kecelakaan beberapa bulan yang lalu. Kondisinya cukup buruk bahkan salah satu kakinya harus di amputasi". Jaehyun sekuat mungkin berusaha mengendalikan dirinya, ia pun kembali melanjutkan ucapannya, "saat operasi untuk ketiga kalinya, Appa mu koma hingga beberapa bulan. Semua dokter sudah berusaha sekuat mungkin tapi Tuhan berkehendak lain. Appa mu menghembuskan nafas terakhirnya. Karna tidak ada satu pun keluarga yang bisa di hubungi, pihak rumah sakit akhirnya mengkremasi Appa mu Lisa".
Tangis Lisa pecah, ia segera bangun dari tempat duduknya dan berlari ke arah pantai. Jaehyun segera mengejar Lisa, ia takut jika Lisa berbuat hal bodoh.
Kakinya terhenti ketika ia melihat Lisa berhenti di tengah-tengah pantai, air itu sudah mencapai dada Lisa.
"APPAAAAAA .... APPA PASTI BERADA DI SALAH SATU SISI LANGIT KAN? TEMUI LALICE,APPA !!! LALICE TAHU KALAU APPA MARAH TAPI JANGAN HUKUM LALICE SEPERTI INI".
Jaehyun segera menarik Lisa ke bibir pantai, tubuh gadis itu meluruh di hamparan pasir.
"APPAAAAA, LALICE BENCI APPAAAA YANG PENGECUT SEPERTI ITU, MARAHIN LALICE KALAU APA KECEWA". lisa kembali meneriakkan kata-katanya sebelum ia memejamkan matanya karna tak sadarkan diri.
Jaehyun segera menggendong tubuh Lisa, ia membawa gadis itu ke dalam mobil.
Mobil itu kembali melaju. Pulang, ya satu kata itu yang tepat untuk Lisa sekarang.
**
Lisa memandang halaman rumah dalam diam, tanpa memandang ke arah Jaehyun yang masih diam, ia pun membuka pintu mobil dan segera keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".