Author POV
❤ WARNING.... 17+ ❤
Peluh membasahi diri mereka begitu kegiatan seksual keduanya baru saja berakhir.
Johnny segera beranjak dari tubuh gadis itu. Mengambil selembar handuk dan melilitkannya pada pinggangnya sendiri.
"Oppa". Ucap Hyewon lembut seraya memeluk pinggang Johnny dari samping sambil mengecup pundaknya.
Ia memeluknya cukup erat, bahkan dirinya bisa mencium aroma bekas percintaan mereka untuk yang kesekian kalinya, "jadi....kapan kita menikah?". Matanya begitu berbinar saat Johnny menoleh kepadanya.
"Menikah?". Tanya Johnny datar dan langsung di balas oleh anggukkan Hyewon, "aku tidak pernah memikirkan hal itu. Buang semua angan-angan mu untuk itu atau kau akan tersakiti".
Hyewon melepas pelukannya begitu saja, air mata lolos dengan mudahnya, "jadi, kau menganggap hubungan kita seperti apa?".
"Partner in crime. Kita berdua sama-sama menyukai dan menikmatinya, hanya itu". Johnny segera berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Meninggalkan Hyewon sendiri di ranjang.
Betapa sakit dan hancurnya hati Hyewon ketika mendengar kalimat dari mulut Johnny.
Ia terlalu berharap pada hubungan yang sama sekali tidak jelas seperti ini.
Di lain sisi, Johnny segera menyalakan shower pada suhu terdinginnya. Kepalanya butuh sesuatu yang bisa menghilangkan beban berat itu.
Kedua tangannya ia tumpu pada dinding kamar mandi. Tubuhnya sama sekali tidak merasakan dingin saat air mulai membasahinya.
Perasaan itu.....
Meski sudah belasan tahun berlalu, ia masih menyimpan rasa yang sama. Rasa yang belum pernah berubah sedikit pun pada satu-satunya gadis yang berhasil masuk ke dalam sisi dirinya yang paling gelap.
Gadis yang berhasil mengubah dirinya.
Namun, ia sudah melakukan kesalahan yang begitu fatal.
Ia masih mencintai Lisa tanpa seorang pun yang tahu.
Perasaan sayang dan cintanya belum hilang ataupun berkurang sedikit pun terhadap Lisa.
Selama ini, ia hanya mampu mencari pelampiasan. Berharap salah satu dari teman ranjangnya berhasil mencuri perhatiannya.
tapi, harapannya itu sama sekali tidak terwujud. Tidak ada seorang gadis yang sanggup melampaui Lisa. Tidak ada gadis yang berhasil mencuri perhatiannya sedikit pun.
meski ia sudah melakukan hubungan seksual dengan berbagai macam gadis yang ada, rasanya tetap hambar.
Tak peduli betapa sakit hatinya jika ia melihat kebahagiaan Lisa dengan keluarga kecilnya. Asalkan Lisa bahagia, itu sudah cukup meski mengorbankan dirinya sendiri.
tangan kanannya terulur dan segera mematikan shower. Ia kembali mengambil sebuah handuk kimono dan memakaikannya ke tubuh.
kedua matanya menangkap pantulan tubuhnya dari cermin besar yang ada di kamar mandi. Hasratnya malam ini sudah terlampiaskan pada tubuh Hyewon. Setidaknya, ia harus bisa bersikap manis meski sedikit saja.
Langkah kaki segera membawanya keluar dari dalam kamar mandi.
Tidak ada Hyewon disana.
Bahkan tas dan baju pun sama sekali tidak terlihat.
Apa gadis itu sudah pulang?
Tangan kanannya segera meraih ponsel yang tergeletak dengan manis di atas nakas. Ia mencoba menghubungi Hyewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".