Author POV
kini mata Lisa menatap layar yang berada di hadapannya. sebuah rekaman Jennie saat bersama Taeyong. sampai beberapa menit berlalu, Lisa langsung membekap mulutnya ketika mendengar keinginan Jennie jika dia meninggal terlebih dahulu. mata Lisa bergantian memandang Taeyong dan juga orangtua Jennie, ia sudah tidak bisa menahan air matanya lebih lama lagi.
Flashback ON
Jennie kembali merangkul lengan Taeyong dengan manjanya, "aku baru saja membeli camera baru". ucapnya sambil memamerkan sebuah camera video pada Taeyong.
"lagi? jangan bilang jika Lisa yang menyuruh mu untuk membelinya".
"kenapa oppa selalu tepat menebak sesuatu?, Lisa bilang, dia dengan senang hati akan merekam video ku dengannya saat berlibur nanti".
Taeyong mendengus sebal, "kau sudah di peralat olehnya".
Jennie terkekeh pelan, ia pun melepas rangkulannya pada lengan Taeyong, ia pun menyalakan alat perekam itu, "ayo kita coba ini". ujar Jennie.
"kau saja". tolak Taeyong yang justru memilih memainkan ponselnya.
"oppa, ayo kita berandai-andai'.
"apa?'.
"kalau kau mati lebih dulu dari ku, mungkin aku akan depresi berat".
"kau mendoakan ku cepat mati?".
"aniya Oppa". Jennie memeluk pinggang Taeyong, "itu hanya berandai-andai Oppa".
Taeyong tersenyum tipis dan mengecup kening Jennie dengan sayang.
"kalau aku mati terlebih dahulu, apa yang akan Oppa lakukan?".
"entahlah, aku tidak pernah memikirkannya".
"kalau begitu biar aku yang berandai-andai saja, kalau aku yang meninggal lebih dulu, aku ingin kau hidup dengan bahagia. makan dengan teratur, lalu aku ingin kau menikah dengan Lisa saja. dari semua wanita yang dekat dengan mu, hanya Lisa saja yang tidak pernah aku cemburui. lagi pula, kau jauh lebih terlihat seperti manusia normal jika sedang bersama Lisa". Jennie terkekeh ketika mengucapkan kalimat terakhirnya.
"kenapa harus Lisa? aku akan menikah dengan mu, kita akan punya anak dan hidup dengan bahagia".
"Oppa". panggil Jennie dengan manja, ia pun menyandarkan kepalanya pada lengan Taeyong, "tapi akiu serius dengan ucapan ku".
Taeyong hanya diam dan lebih memilih mengusap-usap rambut Jennie.
Flashback OFF
Lisa menundukkan kepalanya, ia langsung menoleh pada Nyonya Kim yang sedang menggenggam tangannya,"apa kau mau mengabulkan permintaan terakhirnya?". ucapnya begitu lirih.
"kami tidak memaksa mu untuk menjawabnya sekarang, pikirkan lah dengan baik".
Lisa hanya diam memandang Tuan Kim.
Tubuh Lisa beranjak dari sofa ketika keduanya berpamitan. ia langsung melirik Taeyong yang sedari tadi hanya diam.
"Semua keputusan ada di tangan mu, aku tidak akan memaksa".
"kenapa hanya aku? ini pernikahan bukan perjanjian bisnis".
Taeyong berdiri, "karna itu permintaan terakhirnya yang harus ku turuti". ia pun segera meninggalkan ruangan Lisa setelah mengatakan hal itu.
Lisa hanya diam melihat kepergian Taeyong. kepalanya pun menoleh pada gaun yang berada di sudut ruangannya.
ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Jennie, kenapa harus namanya yang di sebut? apa karna Rose sudah bersama dengan Jaehyun? atau tidak ada wanita lain yang dekat dengan Taeyong selama empat tahun ini? sungguh mustahil bukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfic"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".