Author POV
Lisa kembali membasuh wajahnya, ia hanya diam ketika menatap pantulan wajahnya dari cermin besar, sebentar lagi Jennie akan segera di bawa ke pemakaman.
"semuanya sudah menunggu mu".
Lisa membalasnya dengan sebuah senyuman, ia menatap Rose melalui cermin besar di hadapannya. ia pun merapihkan rambutnya yang sengaja ia gerai.
ia menarik nafasnya dalam-dalam sebelum melangkah keluar.
matanya memandang Taeyong yang sudah berganti pakaian, tangannya pun sudah mengenakan sarung tangan berwarna putih.
hal yang sama juga di kenakan oleh Jaehyun,Johnny,Doyoung,Ten dan juga Yuta.
Ia memegang bingkai foto Jennie dan berdiri tepat di belakang ke enam pria itu yang sudah mengangkat peti mati. kakinya mulai melangkah dengan pelan, tangannya mencengkram bingkai foto ketika mendengar suara tangisan yang ia yakini berasal dari Rose dan juga Jisoo.
berulang kali ia menarik nafas dalam-dalam,terlebih ketika Jisoo lebih histeris ketika peti itu di masukkan ke dalam mobil.
"kau ikut bersama ku".
Lisa langsung mengikuti Taeyong untuk masuk ke dalam mobilnya. ia pun merengkuh foto Jennie ke dalam pelukannya. tidak ada pembicaraan selama perjalanan bahkan saat mereka sampai di area pemakaman.
prosesi pemakaman itu sedang berlangsung, Lisa dapat melihat dengan jelas bagaimana Nyonya Kim menangisi anaknya. Langit pagi ini begitu cerah namun tak secerah dengan keadaan mereka semua yang berada di tempat ini.
Rose hampir saja jatuh jika Winwin tidak membantunya, ia bersyukur Winwin dapat hadir saat prosesi terakhir pemakaman ini. begitu pula Jisoo yang semakin histeris ketika melihat para pekerja itu mulai menimbun peti mati dengan tanah merah yang masih basah.
Lisa kembali melangkah, ia meletakkan bingkai foto Jennie dengan mendirikannya di bawah papan salib. satu-persatu mulai meletakkan setangkai bunga mawar ke atas makam itu dan mulai pergi meninggalkan area ini.
Dan kini, hanya tersisa Lisa dan Taeyong.
Lisa sudah tidak bisa lagi menahan dirinya, ia berlutut di depan makam Jennie, bahunya berguncang ketika tangis itu akhirnya pecah. begitu juga dengan Taeyong yang memeluk papan salib seakan itu adalah tubuh Jennie.
dari kejauhan Doyoung dan Jisoo melihat hal itu, "Semua orang mempunyai caranya sendiri untuk menghadapi kesedihan mereka. Kita pulang sekarang?".
Jisoo mengangguk pelan, sesekali tangannya menyeka air matanya yang mengalir.
Dengan lembut Taeyong mencium papan salib itu, "aku akan sering mengunjungi mu". ia mulai bangkit berdiri dan berjalan ke arah Lisa.
"ayo pulang". ia mengulurkan tangan kirinya untuk membantu Lisa berdiri.
semua akan kembali pada sang pencipta, itu yang selalu di yakini oleh Lisa.
keduanya langsung masuk kamar masing-masing begitu mereka sampai di rumah.
Lisa segera merebahkan tubuhnya pada sofa. kepalanya sangat sakit sekali, ia pun memilih untuk memejamkan matanya di banding mengambil obat.
mungkin ini efek karna dirinya tidak tidur selama dua hari terakhir. hal itu membuatnya terlelap meski sesekali ia merasakan sakit yang kembali menyerang.
Sementara itu, Taeyong melepas jasnya. tangannya terulur meraih figura di meja. matanya menatap foto dirinya bersama Jennie yang sedang berlibur di Paris. "rasanya baru kemarin kita mengambil foto ini". gumamnya pelan, ia pun kembali meletakkan figura itu ke tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".