sebelum membaca, coba deh bikin playlist lagu : Stay in my life ( Taeyong,Doyoung,Taeil) , Never Far Away + Stay with me (ost.Goblin)
Author POV
Suasana langit pagi ini begitu cerah namun tidak seperti wajah semua orang yang Lisa lewati satu-persatu. Raut kesedihan sangat nampak di wajah mereka,pandangan semua orang langsung mengarah kepadanya begitu langkah kakinya telah mencapai ruangan yang baru saja ia masuki.
Hanya satu warna yang mereka kenakan hari ini,sama seperti yang dirinya kenakan,HITAM.
tak banyak yang ia kenal, wajah orang-orang itu sangat asing baginya,mungkin karna sudah empat tahun ia meninggalkan korea. Namun, di ujung sana dengan samar-samar ia menangkap satu sosok yang tak asing baginya, Jisoo, Sahabatnya.
Tak ada percakapan diantara keduanya, tatapan Jisoo kosong dan air mata masih saja mengalir membasahi pipinya.Langkah kakinya menyusuri koridor yang menghubungkannya ke ruang utama. Semua pasang mata yang ada disana langsung menatapnya, tapi tak ada seorang pun yang menghampirinya, ia bisa melihat dengan jelas Rose yang sedang menangis di dalam pelukan Jaehyun, Ten,Doyoung dan juga Johnny yang duduk saling bersisian hanya bisa diam menatapnya. Dadanya semakin terasa sesak ketika kakinya telah berhenti di depan sebuah pintu.
Dengan jelas matanya memandang seluruh isi ruangan utama yang jauh lebih sepi dan sunyi dari orang-orang. Tangannya mengepal kuat ketika ia memberanikan dirinya untuk kembali melangkah, ia jatuh terduduk tepat di samping peti mati berwarna putih itu.
Dadanya terasa sesak namun air mata tidak keluar sedikit pun dari matanya. Dengan sekuat tenaga Lisa bangkit dan berdiri, ia kembali menatap wajah pucat itu dalam diam.
Kepalanya menoleh,menangkap sosok pria yang sudah tidak asing baginya,dengan langkah cepat ia segera berjalan dan berdiri di hadapan pria itu, Lee Taeyong!!.
Kedua tangan Lisa mencengkram kuat kemeja hitam yang di kenakan Taeyong, "kenapa semua ini bisa terjadi? Bukan kah Jennie berjanji ingin mengajak ku berlibur bersama?". Tangis Lisa pecah,ia terus saja memukuli dada Taeyong.
Semua orang hanya bisa memandang Lisa dalam diam tanpa ada seorang pun yang berniat untuk mendekatinya.
"TY...JAWAB AKU".
Merasa tidak akan pernah mendapat jawaban dari Taeyong, Lisa kembali berjalan menuju peti mati itu.
Ia memegang pundak Jennie, "Jennie~ya, cepat kau bangun. Aku sudah di Seoul sekarang. Bukan kah kau ingin berlibur dengan ku?". Lisa mengguncang-guncangkan bahu Jennie berharap akan ada respon dari gadis yang sudah terbujur kaku itu.
Dirasakannya sebuah tangan berada di bahunya dan membalikkan tubuhnya dengan cepat. Sebuah tamparan ia dapat dari Taeyong, sama sekali tak bisa ia hindari karna kejadian itu sangat cepat.
"Lisa~ya, apa kau sudah bangun?". Teriak Nickhun dari luar kamar.
Tubuh Lisa langsung terjaga ketika mendengar teriakan yang cukup keras dari luar kamarnya, "Ya,aku baru saja bangun". Jawabnya dengan sedikit berteriak.
Matanya melirik jam dinding berwarna pink yang baru saja menunjukkan pukul 9 pagi. Tangannya menyeka keringat yang ada di dahinya, ia merutuki mimpi buruk yang baru saja ia alami. Matanya terpejam dan kedua tangannya saling bertautan di depan dada,"Tuhan,tolong jaga dan lindungi semua orang yang ku sayangi".
Ia menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya. Dengan sekuat tenaga ia mensugesti dirinya jika itu hanya mimpi. Jennie-nya baik-baik saja di Seoul sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".