21

3.8K 424 26
                                    

Author POV

Langkah kaki Taeyong semakin cepat melangkah menuju kamar Lisa. Ia langsung membuka pintu kamar yang tidak pernah terkunci itu, di lihatnya Lisa yang sedang duduk di salah satu sofa panjang. Ia pun langsung menghampirinya.

"Kau ini sudah gila atau apa?". Tanya Taeyong dengan penuh penekanan pada setiap kata yang ia ucapkan.

Lisa menatap bingung wajah Taeyong, "aku masih waras TY.. kau yang sudah gila...sepertinya".

"Apa maksud mu mengajak kencan Johnny?".

Bibir Lisa langsung tersenyum begitu mendengarnya, ia baru paham dengan maksud pembicaraan Taeyong, "itu....karna aku punya hutang kencan dengannya. Omma ku bilang, kau harus menepati semua janji yang telah kau ucapkan. Jadi,sebelum pergi aku harus melaksanakan janji ku itu".

"Kau tahu apa akibatnya melakukan hal itu?".

"Ya", jawab Lisa, "aku sudah memikirkannya. Terimakasih kau sudah mengkhawatirkan ku TY".

"Aku sama sekali tidak khawatir dengan mu".

Taeyong langsung meninggalkan kamar Lisa begitu mengatakannya.

Kepala Lisa menoleh ke arah jam dinding yang tergantung di atas ranjangnya. Jam baru menunjukkan pukul 6.30 pagi.

Ia segera meraih tas dan ponselnya yang tergeletak di samping tempat duduknya. Hari ini ia berencana untuk mengunjungi Omma dan juga Eunwoo seorang diri, tanpa Jaehyun ataupun Taeyong.

Matanya sempat melirik pintu kamar Taeyong yang selalu rapat, ia menghela nafasnya sesaat dan kembali melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.

Rumah ini masih terasa sepi, masih sama ketika dirinya pertama kali menginjakkan kaki disini. Tanda-tanda kehidupan dengan kata "Keluarga" jarang sekali ia rasakan di rumah ini.

Lisa berusaha untuk tersenyum, dirinya tidak boleh goyah dengan keputusan yang sudah ia ambil. Lagi pula, Taeyong sudah lebih lama menjalani kehidupannya seperti itu, jadi ada atau tidak ada dirinya bukan masalah bagi pria itu.

Ia langsung duduk di salah satu kursi begitu sampai di halte bus. Tidak begitu banyak orang yang berlalu-lalang di daerah ini.

Tak lama, bus yang ia tunggu datang. Lisa pun segera beranjak berdiri dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam bus begitu berhenti tepat di hadapannya.

Tempat yang selalu menjadi favorite-nya ketika menaiki bus ia hampiri dan langsung mendudukinya. Kepalanya menoleh ke arah jendela,menikmati udara pagi hari yang belum begitu tercemar dengan polusi.

Sesaat ia mencengkram erat tali tas,terlintas kembali kejadian yang sangat tidak ingin ia ingat. Kejadian yang ingin ia lupakan dalam hidupnya namun sampai kapan pun dan sekuat apapun ia berusaha melupakannya,itu tidak akan mungkin terjadi.

Hanya butuh waktu 45 menit untuk sampai ke pemakaman. Lisa menggigit bibir bagian dalamnya ketika menginjakkan kaki di area pemakaman, kedua tangannya mencengkram erat dua buket bunga mawar yang ia beli di toko depan jalan.

Langkah kakinya begitu pelan ketika ia menaiki beberapa undakan anak tangga, ia selalu merasa panas dingin ketika berkunjung ke tempat ini.

Satu hal yang menjadi alasan dirinya untuk mengubur nama Lalice adalah Kematian Eunwoo yang tragis.

Tubuh Lisa mematung begitu berdiri di depan kedua makam orang yang sangat ia cintai semasa hidupnya. Tubuhnya sempat menegang ketika sekelebat kejadian dirinya menemukan Eunwoo sudah tidak bernyawa kembali terulang di dalam pikirannya. Ia masih bisa merasakan rasa sakit yang teramat dalam itu.

Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang