Author POV
Jennie menghentikan langkahnya begitu melihat kerumunan yang begitu ramai pada area belakang sekolah. begitu banyak siswa dan siswi sekolah ini yang membentuk sebuah lingkaran besar, menutupi pusat dari objek utama tersebut.
"Sebaiknya kau tidak kesana, jangan menyulitkan dirimu sendiri dengan ikut campur ke dalam masalah mereka".
Langkah Jennie terhenti begitu mendengar suara seorang siswa yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Sungchan.
kedua tangannya terlipat di dada, pandangannya masih mengarah ke arah objek yang membuat dirinya begitu penasaran dengan apa yang terjadi di depan sana. di dekatinya Sungchan hingga tak ada jarak lagi di antaran mereka, "Kau boleh memilih hidup seorang disini di sekolah ini, tapi kau tak perlu mematikan rasa kemanusiaan mu". ujarnya yang kembali melanjutkan langkahnya.
secara perlahan, Jennie mencoba untuk masuk selangkah demi selangkah ke dalam kerumunan tersebut. ia terdiam begitu berdiri di belakang seorang siswi di baris terdepan. tangannya mengepal dengan kuat ketika ia melihat pelaku utama dari keributan tersebut.
Seori. Ya, gadis itu tengah menjambak rambut Heejung yang kembali menjadi mainannya. kali ini bukan hanya ada mereka berdua atau dengan kedua temannya. hampir seluruh siswa dan siswi disini sedang menatap mereka yang menjadi pusat perhatian.
jari-jemari Seori semakin kuat menarik helaian rambut Heejung, bahkan ia merasakan banyak rambut yang tercabut akibat ulah tangannya. semua orang menarik nafas mereka saat Seori semakin kuat menarik rambut tersebut hingga membuat kepala Heejung semakin mendongak dan meringis kesakitan.
baru saja ingin melangkah kembali,ia merasa ada seseorang yang menahan lengannya. satu alisnya terangkat saat menatap orang tersebut. dilihatnya kepala pemuda itu yang menggeleng pelan saat ia menatapnya. Dengan memohon seakan pemuda itu berkata, 'jangan ikut campur dalam masalah mereka'. jennie mendecih pelan menatap pemuda tersebut yang tak lain adalah Jeno.
hingga bel berbunyi menandakan waktu istirahat mereka telah selesai. sebagian siswa memilih kembali ke kelas masing-masing, namun sebagian lainnya memilih tetap bertahan. mereka yang bertahan sangat penasaran dengan apa yang dilakukan Seori, sang penguasa sekolah. begitu mereka menyebutnya.
"Ayo ke kelas". Jeno sedikit menarik paksa lengan Jennie. tak peduli dengan pelototan dari saudarinya tersebut. ia terus menggiringnya sampai mereka pergi meninggalkan area yang masih terasa panas.
wajah Jennie semakin masam ketika ia dan juga Jeno berjalan menyusuri koridor yang menghubungkannya ke kelas mereka. ada rasa bersalah karna dirinya tak mampu membantu Heejung dari serangan Seori. menurutnya Seori sudah melewati batasnya.
"mereka bukan teman sekelas kita, sebaiknya kau tidak ikut campur. semua siswa disini sudah sangat mengetahui sifat Seori seperti apa, sebaiknya jangan mencari masalah dengannya".
"kau takut dengannya?". Jennie manatap Jeno dengan tidak percaya. ia paham, kakaknya itu memang tidak suka dengan keributan. bahkan saat mereka berada di sekolah dasar, Jeno hanya diam saat beberapa teman laki-lakinya menjahilinya dulu.
"Disini bukan masalah takut atau berani. aku tidak ingin melihat mu dalam keadaan bahaya. hanya itu saja". ujar Jeno yang memilih pergi terlebih dahulu ke kelas mereka.
senyum Jennie langsung tercetak dengan sangat jelas di wajahnya. ia melipat kedua tangannya di dada dan kembali melangkahkan kakinya menyusul Jeno yang berjalan lebih dulu di depannya. akan selalu ada sikap manis diantara mereka tanpa harus menunjukkannya dengan sangat jelas. dan ini lah yang sangat ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfic"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".