WARNING!!!
Part 1 udah aku edit ulang yaaaa sampai full kemarin cuma setengahnya aja hehe... Bisa di baca part 1 nya terlebih dahulu sebelum baca part 2 nya hahahaha 😘😘
**
Hari demi hari semenjak meninggalnya putri mereka, keadaan Jisoo semakin memburuk.
Ia sama sekali tidak beranjak dari kamar Dayoung. Menangisi kepergian putrinya hingga air mata tidak ingin lagi turun membasahi pipinya.
Melihat keadaan istrinya yang seperti itu, Doyoung begitu nelangsa. Sudah berbagai macam cara ia lakukan agar Jisoo bisa bangkit dari keterpurukan mereka.
Lisa dan Taeyong hanya bisa memandangi gadis yang telah lama menjadi sahabat mereka. Gadis yang begitu penting bagi Lisa.
Tidak ada yang bisa Lisa lakukan selain memandangi Jisoo. Sudah berbagai macam bujukan ia berikan, namun selalu gagal.
Sahabatnya seperti mayat hidup di matanya sekarang ini.
"Bagaimana keadaan Yerim?".
"Sudah jauh lebih baik. Tapi, sesekali ia masih menyalahkan dirinya untuk kecelakaan itu. Yuta selalu membawa psikolog ke rumah, berharap bisa membuat Yerim lebih baik lagi". Terang Taeyong.
Keduanya segera pamit pulang.
"Apa sebaiknya kita minta bantuan Yuta oppa untuk menangani Jisoo?". Tanya Lisa begitu masuk ke dalam mobil.
"Nanti kita bicarakan lagi dengan Doyoung, bagaimana pun juga semua keputusan hanya dia yang berhak menentukannya".
~
Langit malam begitu indah saat ini. Bintang-bintang dan bulan menghiasinya. Memberi cahaya keindahan pada langit.
"Udara malam tidak baik untuk anak kecil seperti mu,Jihoon". Jaehyun duduk di samping putranya. Memandanginya sejenak lalu melemparkan pandangannya pada langit.
"Appa.. Apa Dayoung akan bertemu dengan Omma disana?".
"Ya, mereka akan bertemu disana". Jawab Jaehyun tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa karna Dayoung anak baik, jadinya dia bisa bertemu dengan Omma?".
Ia menoleh, menatap Jihoon dengan pandangan sayangnya, "Ya, anak baik akan selalu di surga. Ayo kita masuk".
sementara itu,
Yerim tengah menatap sebuah figura. Ada foto dirinya,Jihoon dan juga Dayoung saat merayakan hari ulang tahun Dayoung beberapa hari yang lalu.
"Dayoungie, maafkan Eonnie". Tangan mungilnya mengusap-usap wajah Dayoung. Wajah yang begitu kotor karna cream dari cake yang di bawa oleh Yerim.
"Kau belum tidur sayang?". Tanya Lisa saat masuk ke dalam kamar Yerim dan mendapati anaknya yang duduk di atas ranjang dengan memangku sebuah bingkai foto. Ia segera duduk di pinggir ranjang.
"Eomma.. Apa aku boleh menangis?".
Lisa menganggukkan kepalanya, ia pun membawa kepala Yerim ke dalam pelukannya, "menangis lah". Ucapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfic"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".