Live your life

821 133 4
                                    

Author POV





Rasa bangga begitu terpancar saat Jennie memandangi tas yang baru saja berhasil ia beli. tas keluaran terbaru dan sangat terbatas stoknya. 

"Kau benar-benar bocah yang paling beruntung". ujar Hyena , salah satu kawan Jennie yang usianya lebih tua dua puluh tahun darinya. 

"Semua ini berkat takdir Tuhan dan juga uang Daddy ku". 

Hyena tertawa garing mendengarnya. ia pun berpamitan pada Jennie dan segera meninggalkan tempat tersebut.

Hobi Jennie yang mengkoleksi tas dan juga beberapa barang mewah lainnya memang bukan hal yang baru. semenjak menginjakkan kakinya di sekolah menengah pertama, ia begitu mencintai barang-barang mewah itu dan membelinya meski meminta uang dari sang Ayah. Taeyong sendiri pun tidak mengambil pusing dengan hobi anaknya. terlebih ia sendiri yang menjadi alasan utama kenapa Jennie menyukai hal tersebut. dirinya lah yang mengajak Jennie mengunjungi salah satu pameran yang di adakan perusahaan koleganya. 

Sesampainya di rumah, Jennie langsung di sambut oleh Lisa. kedua mata sang Ibu tidak lepas dari sebuah paper bag yang teramat cantik dengan warna pastel. paper bag yang ia yakini harganya jauh berkali-kali lipat di banding paper bag pada umumnya. 

"Habis berapa hari ini?". 

"Mommm.....". wajahnya memelas, ia langsung berjalan mendekati Ibunya, mencium lembut pipi Lisa, "Harganya jauh lebih rendah dari harga pasaran". ucapnya.

Berbanding terbalik dengan Taeyong, Lisa sebenarnya kurang setuju dengan hobi anaknya tersebut. meski hal itu bisa menjadi investasi tersendiri, namun Jennie belum bisa mengatur semuanya dengan baik. bahkan ia harus memanggil orang untuk merawat semua barang-barang mahal tersebut. 

"Tas Eonnie sudah ada dua lemari penuh, apa masih muat jika menambahnya lagi?". kini Yerim mulai bersuara. bocah itu sudah bertambah besar, kecantikannya semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

"tentu, aku bisa membeli lemari yang baru untuk ini". jawab Jennie yang kemudian melangkahkan kakinya menuju lantai dua. 

Lisa memilih diam. ia pun mengajak Yerim untuk ke dapur. menyiapkan makan malam untuk mereka semua. 

"Eomma, aku mau ayam goreng". 

"ayo kita buat". ujar Lisa begitu sampai di area dapur. 

Jennie dan Yerim memiliki perbedaan yang sangat jelas. 

Sedari kecil , Jennie begitu minat dengan segala barang-barang antik dan mewah. bahkan pakaian pun ia terbilang sangat pemilih. untung saja Lisa adalah designer, jadi keinginan anaknya itu selalu terpenuhi. 

berbanding terbalik dengan Yerim, ia lebih menaruh minatnya pada hal-hal sederhana namun memiliki arti yang mendalam. ia pun menerima semua pakaian yang di berikan oleh orang tuanya tanpa harus melakukan protes. bahkan terhadap makanan sekalipun, meski ia masih belum bisa menerima sayuran dengan baik. setidaknya Yerim masih bisa memakan masakan apapun. sangat berbeda dengan Jennie yang masih belum menyukai makanan korea. 

Jennie lebih menyukai liburan di luar negeri. Paris adalah kota yang begitu ia cintai, bukan karna ia lahir disana, melainkan Paris memiliki segudang barang mewah yang begitu menggodanya. berbanding terbalik dengan Yerim yang lebih menyukai alam bebas. meski trauma dengan laut, ia masih sangat menyukai melihat matahari terbenam. warna jingga pada langit itu sungguh membuatnya terkesan saat menikmatinya dengan semangkok ice cream strawberry. 

meskipun begitu, keduanya saling menyayangi. namun mereka tidak pernah menunjukkannya secara terang-terangan. terkadang, Yerim sering membawakan ice cream saat Jennie harus begadang mengerjakan tugas sekolahnya.





Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang