10

5.6K 583 45
                                    

Author POV

Lisa terus mengaduk cokelat panasnya yang masih mengepulkan asap.
Sesekali matanya melirik Jaehyun yang duduk di depannya. Pria itu sedang menikmati cappucino panasnya.

"Aku.........".

Ucapannya menggantung,untuk pertama kalinya mereka saling memandang semenjak sampai di cafe. Lisa menatap lekat wajah Jaehyun.

"Aku ingin berterima kasih pada mu. Untuk ke sekian kalinya. kau selalu berhasil membuat ku bangun kembali. Kau yang selalu menghapus air mata ku, kau juga yang selalu ada di samping ku. Maaf karna 3 hari ini aku menghindari mu, bukan aku marah...hanya saja.....".

Ucapan Lisa kembali terhenti ketika mendengar tawa kecil dari Jaehyun, tangan pria itu sudah terulur ke arah kepalanya dan mengacak-acak rambutnya.

"Hyunnieee". Rajuknya.

Jaehyun tersenyum tipis melihat wajah Lisa, "kenapa kau menganggap ku seperti orang lain? Kau sudah ku anggap sebagai adik. Lagi pula, Lisa yang sekarang sudah lebih dewasa".

"Takdir Tuhan yang seperti itu membuat diri ku lebih menghargai hidup, tapi entah apa jadinya jika kau tidak ada. Mungkin aku akan berkumpul bersama keluarga ku disana". Lisa menolehkan kepalanya ke arah jendela,matanya menatap langit cerah sore ini.

"Jangan bicara seperti itu. Kapan pun kau bisa mengandalkan ku".

Kepalanya kembali menoleh pada Jaehyun, ia memamerkan senyum tipisnya. Tangannya meraih tas yang ia letakkan di samping, ia mengambil sebuah kotak di sana.

"Untuk mu". Ujarnya dengan menyodorkan kotak berwarna pink itu ke arah Jaehyun.

"Ulang tahun ku masih lama tapi kau sudah memberi ku hadiah?".

"Cepat buka jangan banyak tanya".

Jaehyun memandang sebuah bingkai foto begitu ia membuka kotak tersebut. Rangkaian foto dengan membentuk sebuah hati, foto dirinya,Lisa dan Eunwoo semasa hidupnya.

"Ada yang bilang pada ku, kenangan itu sebaiknya di bekukan saja. Karna, sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa melupakannya atau menghilangkannya".

Jaehyun tersenyum menatap Lisa, "gadis ku sudah dewasa". Ujarnya.

Lisa mendengus dan tertawa, ia pun meraih cangkir cokelat panasnya dan meminumnya.

"Lisa".

"Ya?".

"Apa kau sedang menyukai seseorang ?".

Mata Lisa langsung menatap Jaehyun bingung, "kenapa kau bertanya seperti itu?".

"Entahlah, hanya saja aku merasa ada campur tangan orang lain yang bisa membuat mu tersenyum kembali selain diri ku".

"Aku sendiri tidak tahu,hanya saja dekat dengannya seperti ada perasaan yang aneh".

"Perasaan aneh?". Jaehyun mengernyitkan dahinya.

Mata Lisa kembali menatap langit dari jendela, sekilas ia menerawang beberapa kejadian dengan pria itu. "Hmm, terkadang detak jantung ku sangat cepat sekali tapi aku sama sekali tidak terganggu".

"Siapa pun yang akan menjadi kekasih mu nanti, dia harus lolos seleksi ku. Kau masih ingatkan?".

Wajah Lisa menjadi masam begitu mengingat perjanjian ia,Jaehyun dan Eunwoo saat bermain di rumah pohon saat mereka bertiga masih kecil. Siapa pun yang menjadi pacar Lisa, pria itu harus di tes oleh mereka berdua. Karna Lisa adalah putri kecil mereka dan tidak boleh ada pria yang bisa membuatnya menangis selain mereka berdua.

Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang