Author POV
Lisa mendongakkan wajahnya, mendapati kedua teman Taeyong yang lain sudah berada di meja mereka.
"Kami tidak berkencan". Lisa membuka suaranya.
"Syukurlah". Ujar Johnny dengan mengelus dadanya, dahi Lisa mengernyit.
"Tapi kenapa bisa berdua seperti ini?". Tanya Doyoung penuh selidik.
Lisa menatap Taeyong begitupun dengan Taeyong, ia bingung menjawab pertanyaan terakhir itu. Dengan susah payah ia menelan salivanya, "kami...........".
"Karna dia adik ku". Ucap Taeyong dengan menatap ke arah teman-temannya.
Sontak saja, ucapan tersebut sangat mengagetkan mereka. Terlebih fakta yang mereka tahu jika Taeyong itu adalah anak tunggal. Ah, apalagi wajah Taeyong dan Lisa sama sekali tidak mirip sedikit pun.
Johnny mengerutkan alisnya, menatap mereka secara bergantian. Kepalanya menggeleng sesaat, sikap Taeyong dan Lisa sama sekali tidak mencerminkan jika mereka adik-kakak.
"Aku adik angkat TY". Ujar Lisa dengan menggigit sendok ice creamnya, membuat Johnny semakin gemas dengan tingkah gadis itu.
"Adik angkat? TY? Nugu?".
"Nde,TY ya Taeyong". Lisa kembali memamerkan gigi rapihnya namun sikap dingin justru yang di tunjukkan Taeyong ketika gadis itu memanggil TY di hadapan teman-temannya.
"Ayo kita pulang". Taeyong meraih paksa lengan Lisa, namun gadis itu segera menepisnya.
"Ice cream ku belum habis".
Taeyong menatap kesal pada mangkuk ice cream Lisa yang masih tersisa sedikit. Benar-benar dirinya tidak percaya dengan sikap menyebalkan Lisa.
Lisa kembali duduk, ia meraih mangkuk ice creamnya. Tanpa menghiraukan tatapan-tatapan dari beberapa teman Taeyong, ia menikmati suapan ice cream terakhir yang baru saja masuk ke dalam mulut.
"What's your name?". Tanya Johnny
Kepala Lisa mendongak, ia menatap pria itu sesaat, "Lisa". Jawabnya singkat.
"Nama ku Johnny".
Lisa hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum dan 2 teman Taeyong yang lain pun segera memperkenalkan diri mereka pada Lisa.
"Sudah kan? Sekarang kita pulang". Ucap Taeyong tegas.
Kali ini Lisa tidak bisa menghindar dari Taeyong yang sedari tadi terus mengajaknya pulang. Dan disinilah ia sekarang, duduk manis di samping Taeyong yang sedang menyetir. Ia terus menatap wajah pria itu, suasana yang tidak ada bedanya dengan kuburan,ia sangat benci hal itu.
"TY". Panggilnya,namun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Taeyong.
"Bukankah kau sendiri yang tidak mau membocorkan hubungan kita?"."Dari pada mereka mengira kau pacar ku, itu lebih buruk".
Seketika mata Lisa membulat, apa-apan Taeyong? Lebih buruk jika berpacaran dengannya?.
"Hanya gadis bodoh yang mau berpacaran dengan pria seperti dirimu".
**
Lisa menggeliat di dalam selimut tebalnya, sinar matahari mulai masuk melalui jendela yang entah siapa sudah berani membukanya. Matanya mengerjap sesaat sebelum benar-benar terbuka. Ia melirik jam di atas nakas, baru pukul 6 pagi.
Untung saja ini hari Sabtu, ia ingin sekali bergelung kembali di dalam selimut namun perutnya tidak bisa di ajak kompromi, ia lapar.
Dengan mencuci wajahnya secepat mungkin, ia langsung turun menuju dapur. Dilihatnya para pengurus rumah yang masih mondar-mandir, tentunya mereka menyapa Lisa saat mereka berpapasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".