Author POV
Hembusan angin menerpa wajahnya. Ia membiarkan saja tanpa berniat untuk menutupi paras cantiknya. Senyum sumringah tercetak sangat jelas di wajah gadis itu. Pandangannya sama sekali tidak terlepas pada satu objek yang sedari tadi ia lihat.
Seorang pria dengan postur yang tidak begitu tinggi namun tidak juga pendek. Pria yang hidup seorang diri dan jauh dari sanak keluarganya yang tinggal di Jepang.
Nakamoto Yuta.
Ya, pria itu sudah menjadi salah satu sahabatnya semenjak 3 tahun belakangan ini.
Pria yang dikenalnya melalui Jaehyun dan juga Eunwoo,kakaknya. Kedekatan mereka bertiga terbilang sangat erat meski Eunwoo lebih dekat ke Jaehyun daripada Yuta.
"Sampai kapan kau hanya memandangnya?". Ujar Eunha dengan menyodorkan sebotol minuman dingin rasa jeruk padanya.
"Sampai objeknya tidak terlihat di mata ku". Jawabnya dengan santai, ia meneguk sedikit demi sedikit minumannya.
"JAEHYUN OPPAAA~~!!! SEMANGAT". Teriak Eunha dari tempatnya duduk.
"Oh ya, ku dengar , kau akan segera ikut pentas musik antar sekolah, kau harus semangat juga".
"Nde, guru musik yang baru itu merekomendasikan ku untuk tahun ini. Rasanya sangat malas sekali terlebih banyak yang tidak suka dengan ku".
"terkadang, cibiran orang itu perlu di balas. Tapi bukan dengan cibiran, melainkan prestasi". Lalice menepuk-nepuk pelan pundak Eunha.
"Kau memang yang terbaik".
"Tentu saja".
Setelah puas melihat latihan basket sore ini, ia segera bangkit dari tempatnya duduk. Sayang sekali Eunha harus pulang karna masih banyak bimbingan belajar yang harus di datanginya.
Langkah kakinya membawa ia sampai pada tempat Jaehyun,Yuta, Eunwoo dan juga Winwin.
"Kau tidak membawakan Oppa minum?". Ujar Eunwoo dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Aku saja di belikan Eunha, tapi masih ada setengahnya, buat Oppa". Ia memamerkan senyum terbaiknya pada sang kakak, tangan kanannya langsung terulur ke hadapan Eunwoo, memberikan sisa minumannya.
"Kau ini".
Jaehyun hanya tertawa kecil melihat interaksi adik-kakak di hadapannya.
"Oppa, ayo pulang". Ujar Lalice dengan menarik pergelangan tangan Eunwoo.
"Kau tidak ingin ikut makan ramen dengan kami?". tanya Yuta.
Lalice diam. Bagaimana ia harus menolak tawaran yang cukup menggiurkan itu. Tapi, ia ingat akan satu hal. Eomma-nya hari ini akan membuatkan makan malam yang sangat enak, "lain kali saja, masakan Ibu ku jauh lebih enak". Ucapnya.
"Lalice~ya , haruskah aku ikut ke rumah mu?".
"No".
"Why?".
"Nanti jatah makan ku berkurang kalau kau datang ke rumah".
Dengan gemas Eunwoo mengacak-acak rambut Lalice ketika adiknya itu mengatakan hal yang sebenarnya tidak akan pernah terjadi padanya.
"Kau terlihat sangat pelit".
"Biarkan saja, datang ke rumah ku saat makan malam selesai. Bantu aku mengerjakan pr , oke?".
Jaehyun menggelengkan kepalanya, "No".
"Sampai kapan kalian akan seperti ini? Perut ku sudah minta di isi". Protes Winwin dengan meraih tas ranselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]
Fanfiction"mulai detik ini, jangan panggil aku Lalice". tatapannya masih kosong, menatap gundukan tanah yang masih basah. tidak ada setetes air mata yang mengalir membasahi pipinya. "kalau ku memanggil mu dengan Lisa, boleh kan?".