part 1

4.1K 270 16
                                    

Author POV

Seperti pria yang lainnya lakukan, setiap sore selepas ia pulang dari Rumah Sakit, Yuta selalu menyempatkan dirinya untuk bersantai di salah satu kedai kopi. ia merenggangkan kedua tangannya dan langsung bersandar pada kursi sambil menunggu pelayan membawakan pesanannya sore ini.

umurnya tidaklah lagi muda, terlebih ketika orang tuanya terus mendesak dirinya agar segera mencari pasangan. mereka selalu menjadikan Lisa,Jaehyun dan juga Doyoung yang sudah memiliki anak yang sangat lucu dan menggemaskan untuk dirinya cepat mencari calon istri dan memberi mereka banyak cucu seperti sahabat-sahabatnya itu.

lamunannya terhenti ketika ia menyadari seorang pelayan tengah meletakkan secangkir kopi hitam dan sepiring cake di atas meja.

"thankyou". ucap Yuta dengan tersenyum hangat hingga membuat pelayan wanita itu bersemu merah.

ia pun langsung menyeruput kopi hitamnya yang masih mengepulkan uap panas. ponselnya bergetar, tertera nama Ten pada layar 5,5inch.

kedua bola matanya memutar dengan malas ketika ia mengangkat telepon dari Ten, seperti biasanya pria dari Thailand itu langsung menyerocos tanpa henti. Ten masih saja bersemangat menyodorkan beberapa kenalan teman wanitanya pada Yuta.

dengan malas, akhirnya Yuta mengaktifkan tombol loudspeaker di ponselnya. pandangannya seketika teralihkan pada seorang gadis yang duduk tak jauh dari mejanya, gadis yang sudah beberapa kali ia lihat di cafe ini tentunya. entah hal apa yang membuatnya sangat suka sekali berlama-lama memandang gadis itu.

ia sama sekali tidak tahu tentang gadis itu, yang ia tahu adalah jika gadis itu memiliki senyuman manis dan menyejukkan hatinya, terlebih sorot matanya yang teduh sehingga ia semakin betah berlama-lama memandanginya.

bibirnya yang mungil terlebih ketika gadis itu mengerucutkan bibirnya membuat dirinya semakin gemas. oh Yuta, sepertinya kau telah telah tersihir dengan kecantikan gadis itu.

"NAKAMOTO YUTA, APA KAU MENDENGAR KU?".

kesadarannya kembali setelah mendengar teriakan dari Ten, ia pun segera mematikan loudspeaker dan mendekatkan ponselnya ke telinga, "Ya,aku mendengar mu, saat ini aku masih sibuk, jadi sebaiknya kau kenalkan saja semua wanita-wanita itu pada Johnny, karna aku sudah menemukan gadis yang ku mau". Yuta langsung mematikan ponselnya tanpa harus meminta izin dari Ten.

disisi lain, Ten benar-benar di buat tercengang oleh kalimat terakhir yang di ucapkan Yuta. bagaimana bisa pria yang setiap harinya bermain dengan mayat atau pasien sekarat itu bertemu dengan seorang gadis? atau jangan-jangan Yuta mengencani mayat wanita yang masih perawan. Ten bergidik ngeri ketika membayangkan hal itu, ia pun segera menghubungi Lisa untuk menanyakan hal tersebut.

mata Yuta kembali memandang gadis itu, ia mengerutkan dahinya ketika melihat gadis itu sedang bersiap-siap untuk pergi. dengan cepat ia segera mengeluarkan selembar uang dan menaruhnya di bawah piring cake yang sama sekali tak ia sentuh.

ia pun segera menyusul gadis itu yang sudah beranjak dari tempatnya dan melangkah keluar dari kedai kopi ini. tangannya langsung terulur dan menahan lengan gadis itu ketika dia ingin menghentikan sebuah taksi.

"hai". sapanya dengan sedikit gugup.

ia semakin gugup ketika gadis itu tersenyum padanya dan membalas sapaannya.

"boleh aku mengantar mu pulang?". tawar Yuta memberi tumpangan pada gadis itu.

"tapi aku belum mengenal mu". ujarnya.

"nama ku Nakamoto Yuta, kau bisa memanggil ku dengan Yuta".

"aku tak mengira jika kau orang jepang". canda gadis itu, ia pun mengulurkan tangannya pada Yuta, "Aku Risa".

Just like Now [ BLACKPINK X NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang