-010

7.7K 1.1K 68
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Suasana di ruang tamu kini menjadi tegang. Zio menatap tajam Ochi membuat Ochi menundukkan kepalanya. Sementara Matteo dan Geona yang duduk tak jauh dari Zio sudah merasa gelisah jika rahasianya Sharren akan terbongkar saat ini juga.

"Zio dia bukan Sharren," ucap Matteo kepada Zio.

"Kenapa wajahnya sangat mirip dengan dia?" tanya Zio.

"Gadis ini namanya Ochi. Dia adalah anak sahabat gue yang sekarang berada di luar kota dan anaknya dititipkan sama gue selama sahabat gue di sana. Awalnya gue juga kaget anaknya mirip sama Sharren dan gue pikir mungkin dia kembaran Sharren versi muda karena sesuai kata Doppelganger kita punya 7 kembaran di dunia ini," jelas Matteo.

"Lagi pula lo itu aneh-aneh aja. Mana mungkin Sharren bisa berubah jadi bocah lagi," lanjut Matteo sambil tertawa kecil.

Padahal kenyataannya iya

"Tapi sangat mirip sama Sharren," gumam Zio yang terus memandangi Ochi.

"Sore om, saya Ochi." Ochi menyalami Zio agar dia terlihat lebih sopan. Terbesit rasa rindu di dalam hatinya karena sudah lama ia tidak lama ia tak mencium tangan suaminya itu semenjak Zio berubah menjadi kasar kepadanya.

"Ochi sana bersihkan badan kamu dan setelah itu makan makanan yang sudah tante siapkan," suruh Geona sambil memberikan kode kepada Ochi agar segera meninggalkan ruang tamu.

"Iya tante," ucap Ochi. "Permisi," lanjut Ochi sambil menundukkan kepada sebentar kepada ketiga orang yang duduk sofa ruang tamu tersebut. Lalu melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga.

"Tujuan lo ke sini apa?" tanya Matteo kepada Zio

"Gue ke sini nyari Sharren," jawab Zio membuat Ochi menghentikan langkahnya setelah mendengar namanya disebut. Kemudian ia membalikkan badannya untuk mendengarkan percakapan mereka dengan bersembunyi dibalik dinding.

"Emangnya Sharren kenapa?" tanya Matteo pura-pura tak tahu.

"Sharren pergi dari rumah," jawab Zio.

"Lo apain Sharren sampai Sharren pergi dari rumah hah!" Matteo mulai tersulut emosi.

"Gue bodoh gue suami yang bodoh yang nyiksa istrinya sendiri sebagai pelampiasan masalah pekerjaan kantor gue," ucap Zio dengan nada menyesal. Mendengar hal itu Ochi menitikkan air matanya. Ia merasa senang jika Zio sudah menyesal tetapi di sisi lain ia masih kecewa dan marah atas perbuatan Zio kepadanya.

Bugh

"MATTEO!" teriak Geona ketika Matteo memberikan pukulan kepada Zio.

Zio tersungkur ke bawah, lalu memegang sudut bibirnya yang berdarah. Sedangkan Matteo ia merasa puas karena sudah lama ia ingin menghajar Zio karena kelakuannya kepada Sharren yang seenaknya menyiksanya.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang