-017

6.1K 920 28
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Bruk

"Aduh," ringis Ochi ketika jatuh dari atas kasur sehingga membuat ia terbangun dari tidurnya. Ia melirik ke arah seseorang yang sedang tertawa terbahak-bahak tanpa rasa bersalah sedikitpun kepadanya karena jatuhnya sangatlah tidak elit.

"MATTOA!" kesal Ochi kemudian mengambil sebuah bantal dan melemparkannya ke arah sepupunya namun sayangnya Matteo dengan sigap menghindari dari sasaran sehingga membuat tertawa mengejek.

"Gak kena," ejek Matteo kepada Ochi.

"Sepupu laknat!" geram Ochi sambil memukul-mukul Matteo dengan bantal membuat sepupunya mengaduh sambil kedua tangannya di taruh di depan kepalanya untuk sebagai tamengnya. Ochi heran sepupunya itu sudah tua tapi kelakuannya masih saja kayak anak kecil.

"Kalian pada ngapain?" tanya Kai melihat tantenya sedang memukul bantal kepada papinya.

"Papimu ini sangat nakal sama tante," kesal Ochi sambil melirik sinis ke arah Matteo.

"Jangan percaya sama dia," sahut Matteo membuat Ochi melotot ke arah sepupunya.

"Heh lo dorong gue dari atas kasur pas enak-enaknya gue lagi tidur dan sekarang badan gue sakit nih gara-gara lo," balas Ochi.

"Gue niatnya bangunin lo untuk sekolah ya," bela Matteo tak terima jika disalahkan.

"Tapi badan gue sakit nih."

"Aduh-aduh kalian ini pagi-pagi udah ribut aja. Gak malu apa sama tetangga?" Geona berdecak kesal kepada kedua orang tersebut yang dari dulu tak pernah akur meskipun umurnya sudah tua.

"Noh salahin suami lo," ucap Ochi sambil menaikkan dagunya ke arah Matteo.

"Udah jangan berantem! Sekarang lo siap-siap untuk sekolah dan kamu mas itu kemeja sama dasi kamu udah aku taruh di atas kasur jadi kamu siap-siap juga," suruh Geona kepada Ochi dan Matteo membuat keduanya menganggukkan kepalanya patuh kepada Geona seperti kepada ibunya.

"Yaudah nanti kalau udah selesai langsung aja ke meja makan untuk sarapan," lanjut Geona kemudian melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga menuju ke arah dapur dan Kai juga mengikuti tetapi bedanya cowok itu pergi ke garasi untuk memanasi mobilnya.

"Apa lihat-lihat," sinis Ochi kepada Matteo kemudian masuk ke dalam kamarnya lalu menutup pintunya dengan kencang membuat Matteo terkaget.

"Jual sepupu sendiri dosa gak sih?" lirih Matteo.

~•~•~•

Kini Ochi telah memakai seragam sekolahnya. Ia memoleskan bedak tipis di wajahnya dan memoleskan liptint di bibirnya. Ia mengambil sebuah karet rambut di pergelangan tangannya lalu mengikat rambutnya dengan rapi.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang