-016

6.5K 939 39
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Bel pulang sekolah telah berbunyi dengan nyaring membuat para siswa bersorak-sorai. Setelah guru yang terakhir mengajar di kelas menutup pelajaran hari ini, para siswa berhamburan keluar menuju ke pintu kelas bahkan berdesak-desakan untuk meninggalkan kelas.

Sama seperti Ochi ia merasa kesal ketika keluar dari kelas didorong oleh teman-teman sekelas lainnya yang sangat bersemangat untuk pulang karena tubuhnya yang paling kecil dari banyaknya siswa di kelasnya. Untung saja ketika ia hampir terjungkal ke depan ada Levi yang menahannya agar tidak terjatuh dan ia pun berterimakasih kepada cowok itu.

Sebelum pulang, Ochi mampir terlebih dahulu di tempat loker para siswa yang ada di depan kelasnya untuk menyimpan beberapa buku di sana agar ketika pulang ia tidak membawa beban yang begitu berat di dalam tasnya.

Ochi membuka lokernya kemudian mengambil beberapa buku dari dalam tasnya dan memasukkannya ke dalam lokernya dengan disusun secara rapi. Ia mengeryitkan dahinya ketika melihat sebuah amplop putih di dalam lokernya. Di dalam hatinya ia bertanya-tanya siapa yang menaruh amplop itu di dalam lokernya dan apakah ia mempunyai secret admirer yang menuliskan kata-kata di dalam amplop tersebut? Karena rasa penasaran Ochi pun mengambil amplop tersebut.

Jangan cari aku
Nanti kamu terima akibatnya

Sebuah kertas yang berupa hasil ketikan seseorang menuliskan kata-kata seperti itu. Ia merasa bingung apa maksud dari kata-kata yang tertulis di dalam kertas itu.

"Baca surat apa tuh?" Tiba-tiba Deron merebut kertas tersebut dari Ochi sehingga gadis itu tersentak kaget.

"Lo kena teror?!" kaget Deron.

Ochi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Gak tau. Gue tadi amplop isinya itu di loker gue."

"Itu kata-katanya jelas banget kalo lo diteror. Apa lo punya musuh?" tanya Deron.

"Gak punya," jawab Ochi membuat Deron terdiam.

"Apa jangan-jangan orang misterius yang lo temui tadi malam?" ucap Deron dengan membulatkan matanya menatap Ochi.

"Gue gak tau," ucap Ochi dengan ragu.

"Bener dugaan gue. Lo berhenti aja nyari siapa pelakunya karena gue khawatir sama lo kalau lo kenapa-kenapa," pinta Deron mencemaskan Ochi.

"Gue pikirin lagi," ucap Ochi.

"Tinggal jawab iya aja apa susahnya. Itu berarti lo masih mau nyari pelakunya," balas Deron dengan kesal karena gadis itu keras kepala.

"Iya iya gue berhenti." Ochi menganggukkan kepalanya meskipun di dalam hatinya berkata lain karena ia tak mau Deron mencemaskan dirinya. Ia sudah sangat penasaran dengan pelaku kasus di sekolahnya apalagi ia tadi malam bertemu dengan sosok misterius itu yang membuatnya rasa penasarannya meningkatkan.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang