-030

6.2K 1K 166
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Tak terasa telah dua hari retret di villa, kini waktunya untuk pulang. Sebenarnya mereka tetap ingin lebih lama untuk berada di sana karena tempatnya yang nyaman, sejuk dan masih asri lingkungan sekitarnya tetapi karena kewajibannya sebagai siswa untuk sekolah mereka harus pulang ke kotanya. Semua siswa telah mengemasi barang-barang dan memastikannya agar tak ada satupun barangnya yang ketinggalan.

Satu persatu siswa setelah meletakkan kopernya di dalam bagasi bus, mereka langsung masuk ke dalam bus. Seperti perintah dari guru tadi, mereka akan duduk di bus dengan teman waktu mereka berangkat ke sini dan Ochi pun terpaksa duduk bersama dengan Oscar lagi padahal sebenarnya ia sudah merencanakan untuk duduk bersama dengan Geva.

Ochi duduk di dalam bus, ia menyandarkan kepalanya di kursi. Berkali-kali ia menguap karena merasa mengantuk. Semalam acara pensi selesai sampai jam satu malam, ia juga tidak bisa tidur setelahnya dan hasilnya ia tetap terbangun sampai pagi.

"Tutup mulut lo. Bau soalnya," ucap Oscar sambil melirik ke arah Ochi.

"Mulut gue gak bau ya karena gue tadi habis makan permen. Kalau bau berarti itu bau lo," balas Ochi.

"Semuanya tidak ada yang ketinggalan?" tanya Bu Vela yang berdiri di depan.

"TIDAK BU."

Kemudian sopir mulai mengendarai bus untuk meninggalkan area Villa. Para siswa yang sebelumnya semangat sekarang menjadi merasa kelelahan bahkan ada sudah tidur.

Ochi menoleh ke arah jendela untuk memandangi keadaan di luar bus. Tanpa sadar rasa mengantuk mulai menyerangnya tetapi ia masih tetap ingin matanya terbuka untuk melihat keadaan di luar sana yang masih memperlihatkan keadaan di pedesaan. Ia sudah tidak tahan lagi dan akhirnya ia memejamkan matanya dengan menempelkan kepalanya di jendela bus.

Di sampingnya terdapat Oscar yang memejamkan matanya dan ingin tidur juga. Namun karena bunyi yang menganggunya, ia tidak bisa tidur. Oscar membuka matanya kemudian ia melirik ke arah gadis di sampingnya yang tertidur pulas dengan sebagian rambutnya yang menutupi wajahnya. Kepala Ochi terbentur di jendela saat ada tikungan jalan, namun gadis itu sama sekali tidak terbangun. 

"Kayaknya dia kecapekan sampe tidurnya pulas banget," gumam Oscar.

Oscar menghembuskan napasnya dengan kasar. Lalu tangannya meraih kepala Ochi dan dengan pelan-pelan ia menyandarkannya di pundaknya agar gadis itu tidak terbangun. Ia melihat wajah Ochi yang terlihat polos dan tenang saat tertidur. Tangan satunya bergerak untuk menutupi jendela di sampingnya dengan gorden agar cahaya matahari tidak menganggu Ochi tidur. Setelah itu ia bisa menyandarkan kepalanya di kursi dan tidur dengan tenang.

Beberapa jam kemudian, bus yang mereka tumpangi sudah tiba di halaman sekolah SMA Javan. Terlihat di luar jendela ada banyak kendaraan orang tua atau supir untuk menjemput anaknya. Namun beberapa dari mereka ada yang menggunakan kendaraan sendiri yang diinapkan di sekolah sejak berangkat retret kemarin.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang