-022

6K 910 42
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Setelah bel pulang sekolah Ochi tidak langsung pulang saja, ia berjalan menuju ke belakang kelas untuk mengambil sapu dan serok karena hari ini adalah jadwalnya piket. Ochi menatap tajam ketiga temannya yang diam-diam ingin pulang tanpa piket terlebih dahulu.

"Eh lo bertiga piket dulu!" teriak Ochi kepada ketiga temannya yang sekelompok piket dengannya.

"Gue capek nih pengen pulang Chi," keluh Ben.

"Anjing gue mau lahiran Chi, jadi gue harus pulang," sahut Ariel.

"Bukannya lo gak punya anjing ya?" tanya Jayden dengan tatapan polosnya sehingga membuat Ariel merasa gemas ingin memukul Jayden yang tidak bisa diajak kerja sama agar mereka tidak iku piket kelas.

"Banyak alasan kalian. Cepat piket!" suruh Ochi dengan nada yang agak tinggi membuat ketiga temannya menghela napas pasrah dan dengan rasa yang berat mereka melakukan piket di kelas.

Setelah melaksanakan piket, ketiga temannya langsung ngacir pergi dari kelas untuk segera pulang ke rumah. Sementara Ochi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berdecak kesal karena peralatan sapu dan kemoceng di taruh sembarangan tanpa mengembalikannya ke tempat semula. Ochi meletakkan peralatan kebersihan itu di belakang kelas lalu mengambil tasnya.

Baru beberapa langkah berjalan keluar dari kelas, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tasnya dari belakang sehingga membuatnya terhuyung ke belakang. Ochi merasa kesal dan menoleh ke belakang. Ia membelalakkan matanya melihat siapa yang menariknya.

"Pulang bareng gue dan kerjain tugas-tugas gue!" titah Oscar kepada Ochi.

"Harus sekarang ya? Besok-besok kan bisa," ucap Ochi.

"Lo gak lihat seharian ini gue gak bully anak-anak lain? Jadinya lo juga harus ngerjain tugas gue," tuntut Oscar membuat Ochi mendengus.

"Iya-iya tapi lepasin tas gue dulu. Gue gak bakalan hilang kok," kesal Ochi kepada Oscar yang masih memegang tasnya sehingga membuat Oscar melepaskannya.

"Ikut gue," ajak Oscar yang berjalan terlebih dahulu. Sementara Ochi yang belakangan memberikan umpatan kesal karena Oscar seenaknya menyuruh-nyuruhnya.

Tiba-tiba di tengah perjalanan turunlah hujan, jalan aspal pun menimbulkan bunyi ketika air hujan berjatuhan ke bawah. Beberapa orang memutuskan untuk meneduh di tempat yang teduh untuk memakai jas hujan atau menunggu hujan sampai reda. Ada juga yang mengendarai kendaraannya dengan mengebut karena terlanjur pakaiannya yang basah.

Ochi menatap Oscar lewat kaca spion yang merasa santai-santai saja. Untung saja tas sekolahnya anti air sehingga barang bawaannya tidak basah. Ochi menundukkan kepalanya agar wajahnya tidak terkena air karena ia tidak memakai helm.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang