-----
Hari ini Ochi bersekolah. Ia mencoba menerima keadaan para siswa di sekolahnya yang menatapnya sinis dan mendengar cibir-cibiran yang dilontarkannya mereka. Toh sebenarnya ia bukan cewek murahan hanya saja mereka cuma salah paham jadi ia santai saja dan bersikap biasa seperti hari-harinya yang biasanya.
Saat memasuki kelas Ochi memandangi teman-temannya yang menatapnya. Kemudian ia melambaikan tangannya untuk menyapa mereka. "Hallo semuanya."
Tak ada sahutan dari teman-temannya karena mereka pada sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ochi menghela napas kemudian berjalan menuju ke bangkunya. Ketika sampai di tempat bangkunya Ochi membelalakkan matanya terkejut melihat mejanya penuh coret-coretan dengan spidol yang bertuliskan 'Dasar Cewek Murahan!'
"Siapa yang nulis ini?" teriak Ochi kepada teman-teman sekelasnya.
"Gak tahu waktu dateng udah ada tulisan kayak gitu," sahut Ben melirik sekilas ke arah Ochi.
Ochi menggeram kesal lalu duduk di bangkunya. Kemudian ia menaruh tasnya di atas pangkuannya dan mengeluarkan sebuah tissue basah yang setiap hari ia bawa untuk berjaga-jaga jika ada yang kotor. Ia menghapus tulisan tersebut dengan mengusapkannya dengan tissue.
"Ya ampun Chi meja kita kenapa?" tanya Deron kepada Ochi yang baru saja datang.
"Gak tahu," jawab Ochi.
"Sini gue bantu," tawar Deron sambil mengambil tissue yang ada di atas meja.
"Gausah bagian meja lo bersih kok, cuma bagian meja gue yang kotor," tolak Ochi.
"Iya Der ngapain lo bantu cewek murahan?" sahut Geva dibalas anggukan setuju oleh Levi membuat Ochi menganga tak percaya jika kedua temannya mengatakan dirinya cewek seperti itu.
"Kalian apaan sih?! Mau dia murahan atau enggak Ochi itu tetep temen kita. Harusnya kalian dukung Ochi di saat seperti ini bukan malah ngomong kayak gitu," ucap Deron membuat temannya terdiam dan Ochi tersenyum ke arah Deron karena membelanya. Kemudian Deron membantu Ochi membersihkan mejanya.
"Makasih Deron," ucap Ochi kepada Deron.
"Sama-sama," balas Deron.
Bel masuk telah berbunyi sehingga membuat para siswa di kelas bergegas menuju ke bangkunya masing-masing sebelum guru yang mengajar masuk ke dalam kelas. Sementara Ochi telah mengeluarkan buku pelajaran dan meletakkannya di atas mejanya yang sudah siap untuk menerima pelajaran.
"Selamat pagi semuanya," sapa Bu Gisel, guru ekonomi saat sudah berdiri di depan.
"Pagi Bu."
"Kita lanjutkan materi kemarin ya," ucap Bu Gisel lalu membuka buku materinya. "Ibu catat di papan tulis sambil ibu terangkan ya dan kalian jangan lupa catat hal-hal yang penting," lanjut Bu Gisel yang mulai menuliskan materi di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager? [END]
Fiksi RemajaSebelumnya follow wattpadku dulu ya!! Ini cerita tentang Hannele Sharren atau yang biasa dipanggil Sharren. Seorang wanita berusia 38 tahun yang sudah berkeluarga. Dirinya berubah menjadi seorang remaja berusia 17 tahun. Saat ia kembali menjadi rema...