-038

4.7K 1K 220
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Sudah tiga hari para siswa di sekolah masih memandangi Ochi dengan tatapan sinis dan kata cibiran. Ochi pun tidak memperdulikan mereka, ia tetap bersekolah seperti biasanya.

Dari berangkat sekolah di kelas ia hanya mengobrol dengan Deron, saat istirahat ia pergi ke kantin atau memilih pergi ke perpustakaan, dan ketika bel pulang ia langsung pulang. Begitulah kiranya selama tiga hari berturut-turut yang dilakukan Ochi di sekolah.

Saat ini Ochi duduk di pinggir lapangan dan pandangannya mengarah ke arah lapangan yang terdapat para siswa yang sedang berlatih basket. Ochi tidak peduli banyak siswa yang menatapnya dengan sinis dan menulikan telinganya yang mendengar cibir-cibiran yang dilontarkan oleh mereka.

Tangannya mengambil makanan yang tadi ia beli di kantin. Lalu menatap ke arah bawah untuk menatap layar ponselnya. Tiba-tiba ada sebuah handuk yang menutupi wajahnya sehingga pandangan Ochi menjadi hitam.

"Ish," kesal Ochi seraya menyingkirkan handuk itu. Kemudian ia menoleh ke arah Deron yang duduk di sampingnya dengan tubuhnya yang berkeringat setelah bermain basket.

"Bau keringat lo." Ochi melemparkan handuk itu ke Deron sehingga membuat cowok itu tertawa kecil.

"Wangi ya."

"Temen lainnya masih gak mau sama lo?" tanya Deron kepada Ochi.

"Ya gitulah," jawab Ochi dengan acuh sambil memakan makanannya. Sedangkan Deron meringis karena menanyakan pertanyaan bodoh itu kepada gadis ini padahal ia melihat Ochi sendirian dan tidak ada yang mau menemaninya.

"Buat lo." Deron memberikan permen kiss kepada Ochi yang ia dapat karena di kantin tadi tidak ada uang kembalian dan sebagai gantinya ia memilih permen.

"Permen?" ucap Ochi.

"Kenapa gak suka makan permen ya?" tanya Deron.

Ochi menggelengkan-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Suka kok." Lalu Ochi mengambil permen itu dan membalikkan permennya untuk melihat tulisan di belakangnya.

"Senyum donk!," gumam Ochi membaca tulisan di bungkus permen tersebut.

"Gue kasih itu biar lo senyum terus," ucap Deron membuat Ochi mengulumkan senyuman ke arah Deron.

"Thanks," ucap Ochi.

"Nah gitu dong senyum," ucap Deron sambil mencubit kedua pipi Ochi dengan gemas.

"Lepasin! Sakit tahu," kesal Ochi sambil menghempaskan tangan Deron.

"Sorry." Cowok itu menyengir tak jelas. Sementara Ochi menatap ke layar ponselnya setelah mendapatkan notifikasi pesan.

Kaitaro

Tante skrng ke ruang guru
Papi marah besar setelah tahu
berita tante di sekolah
Btw Kai gak kasih tahu papi loh
papi yg tahu sendiri

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang