—————
Ochi merasa nyaman karena merasakan angin sepoi-sepoi yang menyentuh kulitnya. Saat ini ia berada di bukit bersama dengan Oscar karena ketika ingin pulang tadi Oscar tidak mengantarnya pulang ke rumah Matteo tetapi malah pergi ke bukit.
Sudah lama ia tidak ke bukit. Dulu dia sering ke bukit ini untuk mengeluarkan keluh kesah karena Zio selalu menyiksanya sebagai pelampiasan. Sekarang ia merasa senang karena Zio sudah kembali menjadi baik kepadanya seperti semula membuat bebannya menjadi sedikit ringan meskipun di pikirannya masih ada satu hal yang belum di selesaikan yaitu dia menjadi Sharren yang dewasa lagi.
Ochi duduk di atas rumput sambil memandangi indahnya langit sore yang berwarna jingga dan matahari yang sebentar lagi terbenam di ufuk barat serta hamparan sawah hijau yang luas di bawah bukit.
"Udah pernah ke sini?" tanya Oscar.
"Dulu sering," jawab Ochi dibalas anggukan kepala oleh Oscar.
Ochi menoleh ke arah Oscar yang sedang sibuk mengambil gambar keindahan senja ini dengan kamera yang di bawa oleh cowok itu. "Boleh pinjem gak?" tanya Ochi membuat Oscar berhenti memotret, lalu memberikan kameranya kepada Ochi.
"Makasih," ucap Ochi kemudian memulai mengambil gambar pemandangan yang menurutnya bagus.
Setelah memotret beberapa objek, Ochi melihat-lihat hasil potretnya. "Lo suka senja ya. Ini kameranya isinya foto senja semua." Ochi melihat-lihat foto-foto yang ada di kamera yang isinya banyak foto senja yang cowok itu ambil dari tempat yang berbeda.
"Iya gue suka banget. Apalagi perpaduan warnanya dan senja itu bikin pikiran tenang," ucap Oscar.
Saat melihat foto-foto di kamera Oscar, mata Ochi berhenti pada sebuah foto yang membuatnya agak terkejut. Di foto tersebut terdapat dirinya saat masih menjadi Sharren dewasa yang sedang menyirami tanaman di halaman rumah dan ada Zio yang jahil memeluknya dari belakang dengan background langit senja dan ia tak sadar jika saat itu Oscar memotretnya secara diam-diam.
Ini kek foto prewedding aja. Bagus banget!! Besok-besok Oscar gue jadiin tukang foto aja batin Ochi.
"Ochi gue kencing dulu ya," ucap Oscar membuat Ochi menatap Oscar.
"Mau kencing di mana?" tanya Ochi.
"Ya sembarangan tempat," jawab Oscar.
"Gak boleh. Nanti kalau makhluk halus yang ada di tempat itu marah gimana?" ucap Ochi membuat Oscar merinding dan bergidik ngeri membayangkannya.
"Tapi gue kebelet banget ini," rengek Oscar seperti anak kecil yang ingin sesuatu. Sedangkan Ochi yang melihatnya terkekeh dan merasa gemas dengan anaknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager? [END]
Teen FictionSebelumnya follow wattpadku dulu ya!! Ini cerita tentang Hannele Sharren atau yang biasa dipanggil Sharren. Seorang wanita berusia 38 tahun yang sudah berkeluarga. Dirinya berubah menjadi seorang remaja berusia 17 tahun. Saat ia kembali menjadi rema...