-023

5.9K 855 39
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

"Hachimm....hachimm...."

Sejak tadi Ochi tak berhenti bersin-bersin. Awalnya tadi ia terbangun sekitar jam empat karena merasa hidungnya bermasalah dan ia kira karena udara yang dingin. Namun bersin-bersin ini tak kunjung reda sehingga memungkinkan ia sakit pilek dan demam.

Penampilan Ochi benar-benar kacau. Hidungnya berwarna merah yang terus mengeluarkan cairan lendir sehingga membuat kamar Ochi penuh dengan sampah tissue dan rasa pusing menyerang kepalanya membuat dirinya terus tertidur lemas di atas kasur. Mungkin ini adalah akibat kemarin hujan-hujanan, ia juga memberikan umpatan kepada Oscar karena cowok itulah yang membuat dirinya kehujanan sampai sakit seperti ini.

"Ochi lo kenapa pucet kayak mayat gini?" heboh Matteo memasuki kamar Ochi.

"Panas." Matteo tambah panik ketika menempelkan tangannya ke dahi Ochi.

"GEONA SINI GEONA!" teriak Oscar membuat Ochi ingin rasanya menjitak kepala sepupunya itu, namun karena badannya terasa lemas ia tak bisa apa-apa.

"Berisik," ketus Ochi dengan suara yang serak.

"Kenapa sayang?" tanya Geona menghampiri mereka.

"Ochi sakit," jawab Matteo dan Geona mengalihkan pandangannya ke arah Ochi.

"Ya ampun lo pucet banget. Kita ke rumah sakit ya," pinta Geona dibalas gelengan kepala oleh Ochi.

"Kalau gak mau gimana lo mau sembuh?" geram Matteo kepada Ochi.

"Kalau lo gak mau gini aja mas kamu tolong belikan obat penurun panas dan obat pilek di apotek," suruh Geona kepada Matteo langsung dibalas anggukan kepala oleh Matteo dan langsung pergi untuk membeli obat karena sebagai sepupunya ia juga merasa khawatir dengan Ochi.

"Lo istirahat aja. Gue mau ambil air buat kompres lo," ucap Geona sambil mengusap-usap kepala Ochi. Setelah itu Geona pergi meninggalkan kamar Ochi.

"Tante lagi sakit?" Kai datang ke kamar Ochi untuk melihat kondisi tantenya yang kata maminya tadi sedang sakit.

"Hmm."

"Cepat sembuh ya tan," ucap Kai dibalas senyuman oleh Ochi.

"Kai buatin gue surat izin gak masuk ke sekolah ya," pinta Ochi kepada Kai.

"Oke gampang itu mah," balas Kai.

Kai merobek kertas dari buku tulis, lalu menulis surat izin tidak masuk sekolah bagi Ochi karena sedang sakit untuk diberikan kepada wali kelas Ochi. Setelah selesai Kai meminta tanda tangan asal kepada Ochi karena dirinya tak bisa membuat tanda tangan dengan bagus seperti tanda tangan orang tua. Kemudian Kai pergi dari kamar Ochi untuk berangkat ke sekolah.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang