-----
Setelah melakukan sarapan Ochi segera menuju ke dapur untuk mengambil tiga kotak makan berisi nasi goreng untuk Oscar dan teman-temannya sesuai perkataan cowok itu kemarin. Ia memasukkan ketiga kotak makan tersebut ke dalam paper bag, kemudian ia menentengnya keluar dari dapur.
"Gue berangkat ya," pamit Ochi kepada Matteo dan Geona sambil berjalan menuju ke pintu keluar rumah.
"Woy lo gak bawa tas?" tanya Matteo kepada Ochi membuat Ochi tersadar karena punggungnya tidak menggendong tas.
"Ah iya lupa." Ochi berjalan kembali ke meja makan untuk mengambil tasnya yang tergeletak di atas kursi.
"Dasar pikun," cibir Matteo mendapatkan tatapan tajam oleh Ochi.
Kemudian Ochi berjalan menuju ke garasi. Hari ini ia akan pergi ke sekolah dengan mengendarai mobil karena ia ingin sekali mengendarai kendaraan roda empat itu dan sudah lama tidak mengendarainya. Jadi tadi ia meminjam mobil milik Matteo yang satunya dan ia menyuruh Kai untuk berangkat ke sekolah duluan karena ia akan berangkat sendiri.
"Bagus juga nih mobil," ucap Ochi menatap sebuah mobil di depannya yang bermerk Mazda2 yang berwarna merah.
Ochi masuk ke dalam mobil tersebut. Ia meletakkan paper bag yang ia bawa di kursi samping pengemudi. Kemudian ia mulai mengemudikan mobil tersebut untuk meninggalkan rumah Matteo. Sambil menikmati pemandangan di jalan, Ochi menyalakan radio di mobil.
"I need somebody who can love me at my worst. No, I'm not perfect, but I hope you see my worth." Ochi ikut bernyanyi sebuah lagu yang sedang diputarkan di radio dan ia ketahui judulnya At My Worst- Pink Sweats sambil menggerakkan kepalanya dan pandangannya tetap lurus ke jalanan di depannya.
Ketika sedang asyik bernyanyi, tiba-tiba mobilnya berhenti sendiri sehingga membuat Ochi mengerutkan dahinya bingung. Untung saja mobilnya berhenti di pinggir jalan, kalau tidak pasti ia sudah dimarahi oleh pengendara yang lain karena ia telah berhenti di tengah jalan. Berulang kali ia mencoba menancapkan gas mobilnya tetapi tidak jalan-jalan juga. Ia merasa kesal kemudian keluar dari mobil.
Ochi berkacak pinggang menatap mobil tersebut. "Mobil bagus-bagus kok mogok," kesal Ochi sambil mendang ban mobil.
"Sial gue ditipu sama Matoa. Nih mobil mesti gak pernah di service makanya mogok," gerutu Ochi. Ia melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 06.50, jika ia meminta bantuan kepada Deron pasti mereka akan telat karena jarak dari sini ke sekolah lumayan.
"Mogok ya mbak?" tanya seseorang membuat Ochi mendongakkan kepalanya.
"Iy-eh lo?!" kaget Ochi ketika melihat motor Oscar yang berhenti di depan mobilnya yang mogok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager? [END]
Подростковая литератураSebelumnya follow wattpadku dulu ya!! Ini cerita tentang Hannele Sharren atau yang biasa dipanggil Sharren. Seorang wanita berusia 38 tahun yang sudah berkeluarga. Dirinya berubah menjadi seorang remaja berusia 17 tahun. Saat ia kembali menjadi rema...