-008

8.4K 1.2K 55
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Seorang gadis dengan seragamnya dibalut dengan jaket berdiri di balkon depan kelasnya. Cuacanya pagi ini tidak cerah. Langit yang dipenuhi oleh awan berwarna abu-abu tua dan terdengar suara gemuruh dari atas sana pertanda hujan akan turun ke bumi. Makanya ia memakai jaket untuk mengantisipasi jika nanti ia kedinginan.

"Ochi," panggil seseorang membuat gadis itu menoleh ke sumber suara.

"Eh lo udah datang," ucap Ochi kepada Deron karena saat tiba di kelas tadi tas Deron belum ada di kelasnya.

"Iya." Kemudian Deron berdiri di sebelah Ochi.

"Lihatin apa?" tanya Deron.

"Cuma lihatin orang-orang di bawah sama siswa yang dihukum sama Pak Ian di gerbang." Ochi menunjukkan ke arah gerbang yang di sana terdapat Pak Ian yang tetap berdiri di sana sambil membawa sebuah tongkat kayu untuk menghukum siswa yang baru saja datang dengan seragamnya tidak lengkap dan sekarang sudah lebih dari sepuluh siswa yang berbaris rapi di samping Pak Ian untuk menunggu hukuman yang akan di berikan oleh guru itu.

"Udah mau hujan tuh guru masih nunggu siswanya yang seragamnya gak lengkap," ucap Deron.

"Biar siswanya disiplin," sahut Ochi.

"DOR!"

Suara teriakan dari dua makhluk di belakang membuat Ochi dan Deron berjengit kaget. Kemudian mereka membalikkan badannya sambil menatap tajam dua orang yang sedang cengengesan tak jelas.

"Lo berdua niat bikin gue jantungan," kesal Deron kepada Geva dan Levi.

Nih bocah ngagetin gue yang udah tua, untung aja gue gak jantungan batin Ochi.

"Peace." kedua cowok tersebut menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

Ochi mendengus kesal, kemudian kembali membalikkan badannya menatap sekeliling sekolah. Ia memicingkan matanya melihat koridor lantai dua yang berada di gedung tengah lebih tepatnya di depan ruang kepala sekolah yang tampak ramai sekali orang-orang mulai dari guru, siswa, bahkan satpam sekolah.

"Deron," panggil Ochi membuat Deron menoleh.

"Apa?"

"Di depan kepala sekolah kok rame banget sih, emangnya ada apa?" Tanya Ochi. Deron pun langsung melihat ke tempat yang Ochi katakan tadi.

"Berulah lagi," gumam Deron.

"Ochi," panggil seseorang kepada Ochi membuat Ochi memutar tubuhnya ke samping. Di depan kelasnya ternyata ada Kai yang datang menghampirinya.

"Ngapain ke sini?" tanya Ochi kepada Kai.

"Nih tadi buku lo jatuh di mobil." Kai menyodorkan sebuah buku kepada Ochi yang Kai yakini bahwa itu buku milik Ochi karena di dalamnya terdapat tulisan tentang pekerjaan kantor tantenya itu.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang