-021

6.3K 919 12
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

"Kenapa lo ngelakuin ini?"

Ochi bertanya kepada seseorang pemuda di depannya yang sebagai sosok misterius yang selama ini ia cari. Pemuda itu menghela napas kasar sambil mengacak-acak rambutnya lalu menatap lurus ke arah bawah yaitu lapangan sekolah. Dalam hatinya dia merasa kesal dan mengumpat karena ia harus ketahuan dengan seorang gadis itu.

"Gak usah ikut campur."

"Heh tinggal jawab apa susahnya sih?!" kesal Ochi kepada pemuda itu.

Pemuda itu menatap Ochi dengan tatapan tajam. "Gue bilang gak usah ikut campur urusan gue."

"OSCAR!" bentak Ochi.

Ya pemuda yang menjadi sosok misterius yang selama ini Ochi cari dan yang menyebabkan kasus di sekolahnya itu adalah Oscar. Jujur Ochi masih tak menyangka jika Oscarlah yang melakukan kasus seperti itu di sekolahnya tetapi karena sebelumnya Ochi merasa sosok misterius itu mirip dengan Oscar membuatnya menjadi yakin bahwa sosok misterius itu adalah Oscar, anaknya sendiri.

"Kasih tahu alasan lo kenapa lo melakukannya," desak Ochi.

"Mau tahu?" tanya Oscar dibalas anggukan kepala oleh Ochi.

"Oke gue jelasin kenapa gue harus melakukan hal itu. Gue ngelakuin hal ini karena gue punya dendam sama kepala sekolah. Dulu pas pendaftaran pertandingan basket kan harus mengisi formulir pendaftaran. Nah di formulir pendaftaran itu harus ada tanda tangannya kepala sekolah. Lalu perwakilan basket menyerahkan formulir ke kepala sekolah agar ditandatangani tetapi karena waktu itu kepsek sedang sibuk jadinya gak jadi ditandangani langsung. Besoknya gue mau ambil formulir pendaftaran itu di ruang kepala sekolah tetapi gue lihat si Edward itu merobek kertas formulir pendaftaran itu dan membuangnya ke tong sampah. Gue denger sendiri kalau si Edward itu gak mau sekolah ini ikut pertandingan supaya anaknya yang ikut basket di sekolah lain jadi menang agar gak tersaingi sekolah ini yang juga unggul dalam basket dan dia pengen anaknya juga terkenal dan unggul dalam permainan basket agar dia dipuji-puji sama teman-temannya. Awalnya gue emosi dan pengen nonjok mukanya dia tapi gue punya cara lain untuk balas dendam sama dia," jelas Oscar panjang lebar kepada Ochi.

"Itu sebabnya lo berantakin berkas-berkas di ruang kepsek agar tahu perasaan lo waktu formulirnya di robek?" ucap Ochi berhasil menangkap penjelasan dari Oscar dan ia juga merasa sedih dan kasihan karena Oscar tidak ikut pertandingan basket.

"Tepat sekali," balas Oscar dengan tersenyum kecil.

"Kenapa lo deket sama Elice? Lo kan gak suka sama bapaknya?" tanya Ochi.

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang