-044

5.1K 1K 480
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Saat ini Oscar berada di kantin rumah sakit bersama dengan Kai. Cowok itu sedang makan nasi goreng, sedangkan Kai hanya memainkan ponselnya untuk menemani Oscar. Kai yang menyuruh Oscar untuk sarapan terlebih dahulu karena tadi kata bibi Yumi, Oscar belum sempat sarapan dan ia tidak mau jika nanti Oscar maagnya kambuh.

Oscar makan dengan tatapan kosong. Jujur saja dia masih tidak menyangka jika papanya sedang dalam keadaan koma. Ia tidak mau merasa kesepian jika tidak bersama dengan papa ditambah mamanya sedang pergi karena urusan.

Ngomong-ngomong sampai sekarang Oscar belum memberitahukan kepada mamanya bahwa papanya sedang koma karena tadi ia tidak sempat untuk memberitahukannya. Kemudian Oscar merogoh saku celananya untuk mengeluarkan ponselnya dan berniat untuk memberitahu kepada mamanya.

Ia memencet tombol panggilan pada kontak mamanya. Lalu mengangkat ponsel di dekat telinganya. Tak ada balasan telepon dari mamanya, hanya ada suara operator saja membuatnya menjadi kesal karena mamanya sulit untuk dihubungi.

"Telepon siapa lo?" tanya Kai kepada Oscar.

"Mama tapi gak dijawab," jawab Oscar. Sementara Kai hanya terdiam mengingat mungkin tantenya belum sadar dari pingsannya.

"Mungkin mama lo sibuk. Mending lo chat aja mama lo, siapa tahu nanti dibaca," ucap Kai dibalas anggukan kepala oleh Oscar. Kemudian Oscar segera mengetikkan pesan kepada mamanya.

Mama

Maa
Papa kecelakaan dan skrng koma
Mama pulang ya

"Habisin tuh makan lo," suruh Kai menatap piring Oscar yang masih ada setengah nasi goreng.

"Iya," balas Oscar dengan malas lalu mulai memakan lagi nasi gorengnya.

~•~•~•

Ochi membuka matanya, lalu menerjap-nerjapkan matanya untuk menyesuaikan pencahayaan disekitarnya. Ia melihat ruangan yang bernuansa putih dengan wangi obat-obatan yang tercium jelas. Kemudian ia berusaha bangun untuk duduk di atas brankar.

"Lo baru aja bangun dari pingsan. Lebih baik tidur aja dulu," ucap Matteo menatap ke arah sepupunya dengan tatapan khawatir.

"Gue pengen ketemu sama Zio," pinta Ochi. Sedangkan Matteo terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya.

Ochi turun dari brankar sambil di bantu oleh Matteo. Lalu mereka berdua berjalan menuju ke ruang rawat Zio.

Tit......tit......tit......tit......tit......

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang