-018

6K 874 23
                                    

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Banyak sepasang mata yang menatap Ochi ketika memasuki sekolah karena Ochi masuk ke sekolah dengan membawa sebuah koper yang berisi beberapa pakaiannya yang ia ambil dari Matteo setelah bel pulang sekolah berbunyi. Sungguh ia merasa malu karena ia membawa koper ke sekolah dan seperti mau pergi liburan saja. Liburan ke sekolah mungkin.

"Si Matteo kenapa sih bawain baju gue pake koper segala?! Kan ada tas juga yang bisa digunakan padahal isinya cuma sedikit aja," gerutu Ochi selama berjalan di koridor sekolah untuk menuju ke ruangan khusus pemilik sekolah.

"Ochi lo ngapain bawa koper?" tanya Geva kepada Ochi. Ochi berusaha menahan malu menatap cowok itu yang menggunakan pakaian futsal karena cowok itu sedang ekstrakulikuler futsal hari ini.

"E-eh ini bukan punya gue. Gue cuman dititipin sama orang yang ada di gerbang sekolah disuruh dikasihin ke kantor guru," jawab Ochi. Di dalam hatinya hanya meringis karena ia harus berbohong.

"Oh. Sini gue bantu bawain." Tangan Geva hendak mengambil alih koper dari Ochi tetapi cewek itu segera menjauhkannya.

"Gak usah biar gue aja."

"Jangan-jangan koper itu isinya barang aneh-aneh ya?!" Geva mulai mencurigai isi koper tersebut.

Sontak Ochi memukul lengan Geva membuat cowok itu meringis kesakitan. "Heh jangan sok tahu ya lo!"

"Yaudah makanya sini gue bantuin lo untuk bawa nih koper ke kantor guru," ucap Geva.

"Gak usah. Lo pasti mau bolos ekskul futsal kan? Ngaku lo! Soalnya gue tadi lihat anak-anak yang ikut futsal udah kumpul di lapangan." Ochi menunjuk jarinya di depan wajah cowok itu membuat cowok itu cengengesan sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gue lagi gak mood main futsal sekarang. Tapi pelatih futsalnya nyuruh latihan untuk lomba futsal minggu depan," ucap Geva.

"Oh gue bilangin ke pelatih lo kalau lo gak mau latihan," balas Ochi. Lalu menoleh ke arah lain dan tak sengaja melihat pelatih futsal sedang berjalan menuju ke kamar mandi.  "PAK GEVA GAK MA-" Dengan segera Geva membekap mulut Ochi yang ingin mengadu kepada pelatihya.

"Ish lepasin," kesal Ochi sambil menjauhkan tangan Geva dari mulutnya.

"Makanya lo jangan kayak gitu!" balas Geva.

"Bodoamat gue gak peduli," ucap Ochi. "Gue duluan. Buang-buang waktu gue aja kalo sama lo," lanjut Ochi melenggang pergi meninggalkan Geva sendirian di sana.

"HEH KOK GUE DITINGGAL?!"

~•~•~•

Ochi meletakkan kopernya terlebih dahulu di ruangan khusus pemilik sekolah agar orang lain tidak curiga seperti Geva tadi. Setelah itu Ochi berjalan mengelilingi kawasan sekolah karena merasa bosan dan tidak mempunyai teman di ruangan sana. 

Teenager? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang